Selasa, 27 September 2011

Near With Me Part.5


Author              : Shin Ri Mi
Part                  : 5/??
Genre               : gk tw
Main Cast        :                -song hyo kyo (hyo-ah)
                                        -Yo Ri
                                        - Heechul oppa
                                         -yesung oppa
                                        -All suju member
                                        - All member SNSD
                                        -teman dance Hyo Kyo
hai..hai.. buat para reader yang setia menunggu ff kerend yang cuman ada di Super Junior Fanfiction page..  mianhe kalau ceritanya gak jelas. Soalnya waktu buat ini Authornya lagi galau setengah mati.. CURHAT.com..(ditabokin ma SJF Lover's)
jangan lupa jempol ma commentnya ditunggu..
Happy Reading ^_^


'Kehidupan hanyalah bagian dari perputaran waktu yang tidak pasti kapan berakhirnya..
Namun apa sampai hari ini kita sudah melakukan yang terbaik?
Melakukan sesuatu yang bisa membuat orang yang mencintai kita bangga..
Seiring waktu berjalan kehidupan akan membawa kita pada tingkat dewasa..
Dimana kita sudah mulai mengerti bagaimana caranya memperlakukan orang yang sudah mencintai kita apa adanya..
Bagaimana melakukan sesuatu yang sudah sepantasnya didapatkan oleh orang yang dengan tulus hati  memberikan kasih dan sayangnya lebih dari apa yang bisa kita beri untuknya..'


Saai ini aku sedang menggenggam erat tangan Yo Ri. Sekarang aku benar-benar tahu siapa yang mencintaiku dan saatnya aku melakukan hal yang sama.
“mau kemana kita oppa?” tanya Yo Ri namun aku terdiam saat ia tidak melihatku aku tersenyum sendiri.
Aku mengajaknya menuju taman yang berada dibelakang dorm Super junior.
“apa yang akan kita lakukan disini?” Tanya Yo Ri namun aku kembali terdiam.
“oppa, kau dari tadi hanya terdiam?” Yo Ri sepertinya benar-benar penasaran padaku.
“kau mau aku mengatakan apa?” aku menggodanya.
“tujuanmu membawaku kemari!” ia menatapku tapi aku tidak melihatnya(sengaja).
“aku hanya mau mengajakmu melihat matahari itu tenggelam!”
“hanya itu?” ia terlihat tak suka.
“yak,anie… kenapa kau begitu cepat mengambil kesimpulan! Coba kau lihat, saat matahari itu terbenam aku akan sekuat tenaga membunuh cintaku pada Hyo-ah dan saat itu juga aku ingin hanya kau yang ada disampingku!” ia terlihat tersentuh namun beberapa detik kemudian ia memasang wajah kesal,”bagaimana kalau aku tidak mau berada di sampingmu? Kau sudah membuat aku terluka.”
“tapi aku sudah meminta maaf!” aku berusaha membela diri tapi ia tidak menggubris. Aku lalu memegang tangannya dan menciumnya lalu menyanyikan sebuah lagu.
(maaf yesung, pinjem lagunya(it has to be you) yah…!! Piss… dilempar  telur sama clouds..)

oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda
i gil kkeuteseo seoseongineun na
dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba
naneun tto i gireul mutneunda

neol bogo sipdago
tto ango sipdago
jeo haneulbomyeo gidohaneun nal

niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka

na du beon dasineun
bonael su eopdago
na neoreul itgo salsun eopdago

niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka

nae meongdeun gaseumi
neol chajaorago
sorichyeo bureunda

neon eodinneungeoni
naui moksori deulliji annni
naegeneun

na dasi sarado
myeot beoneul taeeonado
harudo niga eobsi sal su eomneun na
naega jikyeojul saram
naega saranghal saram nan
geurae nan neo hanamyeon chungbunhanikka
neo hanaman saranghanikka

Aku lalu memeluknya,”walaupun hari ini aku belum bisa mencintaimu namun aku akan berusaha!” aku meyakinkannya.
“aku tahu waktu itu pasti akan datang,” ia membalas pelukanku. “kau pasti sudah bosan mendengarnya tapi.. sarangheo oppa!”. Aku hanya tersenyum mendengarnya.

'Matahari terbenam namun saat itulah bulan memamerkan cahayanya yang indah
Matahari terbenam namun sejak itu aku membuka mata ditengah gelapnya malam
Matahari terbenam dan saat itulah cintaku terbit menyinari duniaku yang baru
Cintaku bersama Yo Ri………….'

Hyo-ah POv
Hari ini mataku lebam karena menangis semalam, akupun malas untuh bangun dan sarapan. Selimut semakin kurapatkan menutupi kepalaku hingga kaki.
“bangun Chingu… bukankah hari ini kau akan menggantikanku mengisi studi di universitas hari ini, setelah itupun kau harus membantu Pascal untuk memprivatkan siswa vocal dan siswa olimpiade matematika. Setelah itu juga…” Unnie terus mengoceh.
“ne.. aku akan segera bergegas!” keluar dari persembunyianku dibawah selimut.
“kau menangis semalam yah?” unnie mengintrogasiku sedangkan aku sendiri tertunduk.
“ne.., pahaku merasa sakit semalam, aku tidak bisa tahan jadi aku menangis!” aku berusahaat berbohong.
“biasanya luka yang lebih besar dan parah dari pada itu kau hanya tersenyum santai.. kenapa…”
“sudalah unnie, aku mau mandi dulu!” aku bergegas menuju kamar mandi.
Maaf unnie, aku tidak ingin berbohong padamu, namun aku tidak ingin kau cemas dengan batinku yang hingga saat ini masih miris.

Fakultas Modern dance, LA California AS
Waktu menunjukkan jam 09.00.
Aku memasuki sebuah ruangan yang dipenuhi mahasiswa bule dengan berbagai macam ras dan warna kulit.
“mulai sekarang dan beberapa waktu kedepan aku akan menggantikan Ms chorline(nama Amerika untuk unnie Sung Hae) untuk menyampaikan beberapa materi. Silahkan perhatikan layar didepan!” aku mulai menjelaskan berbagai pengetahuan tentang dance dan music.
“dance tidak ada bedanya dengan bernyanyi, hanya saja dalam dance gerakan harus mampu menyampaikan pesan dari music agar penonton mengerti maksudnya tanpa harus tahu arti lagu. Selain itu bila dibandingkan dancer memiliki resiko yang lebih besar dari pada seorang penyanyi,  berusahalah untuk bisa mengerti maksud music dan mengesampingkan tehnik.” Aku mulai menjelaskan.
Kalau boleh jujur kali ini aku tidak merasa tegang sama sekali, padahal kebanyakan dari mahasiswa lebih tua dari padaku dan termasuk kelas akselerasi.
Setelah 2 jam mengisi materi akupun mengakhirinya, “terima kasih atas waktu anda hari ini! Kita berjumpa lagi besok.”
Dan begitulah seterusnya aku melalui pagiku dan langsung bergegas menuju sebuah privat house di daerah tengah kota LA.
Bersama Pascal aku mengisi dua kelas sekaligus secara bergantian hingga waktu makan siang kami agak terlambat.
“kau bekerja begitu baik hari ini! Pasti kau sangat lelah. Ayo dimakan Steaknya!” Pascal begitu memperhatikanku.
“ah,iya… ayo makan!” aku berpura-pura semangat namun sebenarnya aku tidak sanggup membuka mulut namun ku paksa.
Aku hanya mendapatkan waktu istirahat selama 2 jam lalu bergegas membantu Rond di restorantnya. Setelah malam menjelang aku pulang untuk membersihkan badan lalu kembali menyusuri jalan ramai LA menuju sebuah club malam untuk menggantikan Marc menjadi DJ sampai waktu menunjukkan 04.00 dini hari. Ommo, aku lelah sekali namun aku mencoba untuk menikmatinya.
“kau sudah pulang?” Unnie membukakanku pintu apartemen dan aku hanya mengangguk.
“kau sudah makan?” Tanya unnie, aku mengangguk dengan malas lalu merebahkan tubuhku di sofa.
“jangan tidur disitu Chingu! Di kasur sana! “ia menunjukkanku spring bed yang empuk dan menggoda. Aku ingin beranjak tapi aku sudah tidak kuat menahan kantuk, akupun tertidur dikursi.
Semuanya kulakukan hanya untuk sebuah liontin yang kuinginkan. Aku meninggalkan cintaku, menghabiskan waktuku dengan hal-hal yang begitu rumit. Tuhan beri aku kekuatan.
Sudah beberapa waktu terlewat namun aku masih tidak berani mengupdate berita Korea. Aku takut rasa penyesalan kembali menghujamku dengan pedih. Yang kupikirkan sekarang hanya bagaimana kabarmu oppa? Apa kau merindukanku? Apa kita akan kembali bersama? Apa aku akan menangis untuk kebahagiaanmu lagi?

Yesung POv
Sudah beberapa hari setelah keberangkatannya Hyo-ah tidak memberiku kabar sama sekali. Apa ia termakan berita itu? Apalagi Taeyeon juga belum menanggapi dan mengkonfirmasi masalah kesalahpahaman hubungan kami. Mr Lee masih mendiamiku, namun aku tetap menyapanya ketika bertemu di koridor atau saat pertemuan. Walaupun ia tidak menggubris dan menganggapku tidak ada, aku masih bersikap manis. Aku saat ini masih termenung kapan masalah ini berakhir, kapan aku akan kembali berdiri dengan diriku yang semangat dan kocak. Sekarang tingkah humorisku seolah terkubur sedalam rasa pedihku ketika berita ini pertama kali mencuat ke awak media. Taeyeon.. apa yang sebenarnya yang kau inginkan?

Hari ini kami kembali mengadakan rapat internal di sela-sela kesibukan kami mengisi acara. Pihak super junior dihadapkan pada grup wanita beranggotakan 9 orang. SNSD yah merekalah yang aku hadapi. Tapi saat rapat di lakukan untuk ketiga kalinya Taeyeon kembali alfa dan tidak menunjukkan batang hidungnya. Aku sungguh kecewa.
“mengapa Taeyeon tidak datang lagi?” Mr Lee bertanya pada Yoona yang dari tadi hanya diam.
“mmm… mianhe, tapi beberapa hari ini Taeyeon menghilang. Tidak satupun dari kami yang tahu dimana dia sekarang!”
“mungkin dia sangat tertekan karena hubungan yang tidak diakui oleh Yesung oppa!” Jessica sinis.
“jaga mulutmu nenek sihir!” Donghae mulai emosi.
“Mwo? Kau bilang aku apa?”Jessica mulai terpancing.
“kau memang nenek sihir berbisa! Aku tidak menyesal telah putus denganmu!” Donghae membalas.
Jesicca semakin berkoar-koar membalas kutukan Donghae, begitupun Donghae yang mulai putus urat. Suasana semakin memanas ketika Siwon ikut adu mulut dengan Sunny. Aku seolah menjadi virus permusuhan. Beberapa kali Mr Lee menenangkan perkelahian malah semakin memanas.
“DIAMM…..!!!” Yuri menghentikan suara yang saling menyahut. Mereka terlihat kesal sedangkan Heechul hanya berdiam diri mendengarkan percakapan gila mereka.
“masalah ini tidak akan selesai bila kalian terus seperti anak kecil!” Leeteuk memberikan pengertian.
“kau bilang kami anak kecil?” Sunny tersenyum kecut.
“lalu apa lagi namanya bila sekumpulan orang sedang ribut seolah merebutkan mainan, bukankah itu namanya anak kecil?” semua terdiam. Sunny bersiap membalas namun aku memotong.
“Dengarkan aku!” aku mulai angkat bicara dan semuanya terdiam. Semua mata tertuju padaku, benar-benar sunyi. Hanya ada suara desah nafas Donghae yang tidak teratur.
“Mianhe telah membuat kalian seperti ini. Seharusnya keributan semacam ini tidak perlu terjadi. Menurut kalian apa yang harus aku lakukan? Tapi jujur hubungan antara aku dan Taeyeon tidak serius seperti yang diberitakan.  Apa aku harus mengakui hubungan ini? “
“aku tidak setuju! bagaimana mungkin kau bisa mengakui hubungan yang tidak kau jalin. Bukankah kau membohongi public? Kalau aku sampai bertemu wanita jalang itu akan ku sobek mulutnya!” akhirnya Heechul meledak membelaku.
“siapa yang kau bilang wanita jalang?”, Sunny mengeraskan suaranya seolah ingin mengigit Heechul.
“siapa lagi kalau bukan Taeyeon gila itu!” Heechul memperjelas.
“sudah..cukup, kita voting suara saja!” Yoona memberikan ide.
“baiklah, yang percaya pada yesung silahkan angkat tangan!” beberapa dari mereka mengangkat tangan dengan tinggi. Semua anggota super junior mengangkat tangan, dan akhirnya sesuatu mengagetkanku, Yuri mengangkat tangannya.
“yak, kau ini penghianat Yuri, bisa-bisanya kau percaya pada pembohong seperti Yesung, ia telah membuat Taeyeon terluka.” Jessica membulatkan matanya.
“sebenarnya Teyeon memang salah..!! hanya saja aku tidak bisa membuatnya malu karena aku seorang Leader. Aku sudah sepatutnya menjaga aib anggotaku tapi kini aku rasa ia pantas disalahkan.” Yuri menunduk.
“apa yang kau katakan?” Leeteuk menggenggam meja dengan erat.
“sebenarnya waktu itu aku mendengar pembicaraan Yoona dan Yesung, aku sudah mulai merasa bahwa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Mengingat sikap Taeyeon yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Jadi waktu itu aku memutuskan membuntuti yesung menuju pantai dan melihat semua yang terjadi di pantai. Mian…aku baru bicara sekarang. Aku takut Taeyeon tidak bisa melalui ini semua. Dia tipe wanita yang rapuh. Sekali lagi Mianhe…!!” ia berdiri dan membungkukkan badannya.
“jadi, begini caramu sebagai leader, kau sungguh keterlaluan!” Heechul menggertak.
“aku rasa masalahnya telah selesai!”Leeteuk meredam emosi.
“Mianhe oppa!” Yoona membungkukkan badan padaku dan aku hanya mengangguk. Yang terpikir bukanlah bagaimana karierku, tapi bagaimana aku bisa menjelaskan ini dan menunggumu yang belum juga kembali yoejaku. Sarangheo Hyo-ah!.

“hyun, kita sepertinya tidak butuh Taeyeon lagi!”
“kau harus memberikan kesaksian didepan awak media. Bersihkan nama Hyunku yang satu ini..!” Donghae mulai menatap Yuri dengan tajam.
“aku akan melakukannya!” Yuri membalas dengan rasa bersalah.
“tidak perlu, berita itu bukan sesuatu yang terlalu memalukan. Berita hari ini akan menjadi berita kemarin saat matahari mulai terbit besok. Aku rasa kau tidak perlu  melakukan itu. Aku takut Taeyeon tidak keluar dari persembunyiannya dan malah lebih terpukul. Yang jelas kalian percaya padaku, aku hanya butuh itu!” aku lalu melangkah keluar.


Beberapa minggu kemudian.
Ini sudah minggu ketiga semenjak Hyo Kyo pergi. Apa yoejaku itu tidak akan kembali? Apa ia tidak rindu padaku seperti aku merindukannya. Apa ia benar-benar melupakanku. Rasanya dadaku sesak, yang terlintas dibenakku hanya Hyo Kyo.. Hyo Kyo…
“Hyun, kau sakit?” Wookie mengambilkanku sebuah handuk kecil dan mengusap kepalaku.
“ah, anie..! aku hanya..”
“kau terlihat tidak enak badan Hyun!” Kyuhyun menambahkan.
“anie.. jongmal..!”
“kau sudah lama tidak menyentuh bibirku Hyun!” ucap Siwon sambil mengerutkan keningnya.
“ ne, kau juga tidak pernah lagi patroli malam(pindah-pindah tidur) saat kita konser dan tidur dihotel. Kau hanya termenung sambil memandangi jendela. Apa kau stress hyun?” Kangin mengoceh.
“aku tidak apa-apa, aku hanya sedikit lelah.” Kataku sambil menggelengkan kepala.
“mianhe kalau dulu aku melarangmu menyentuh bibirku, sekarang kau boleh menyentuhnya kapan saja kau mau!” Ucap Siwon semangat dan memonyongkan bibirnya ke arahku.
“aku juga hyun, kau boleh menyentuh bibirku!” Wookie juga memonyongkan bibirnya hingga semuanya mengikutinya dan membuat barisan bagus dihadapanku, sungguh aku tidak mood untuk menyentuh bibir mereka semua. Namun terlintas pemikiran jahil dibenakku.
Aku mengambil handphoneku disaku lalu ku foto mereka secara tiba-tiba. Dengan sekilas lampu kilat kamera handphoneku mengagetkan mereka. Dengan tertawa geli aku menatap foto yang baru kuambil di handphoneku.
“aku suka foto ini! Hahahaa..” tawaku lepas hingga membuat otot perutku tertarik. Aku fikir mereka akan marah dan mengeroyokku meminta foto itu dihapus, namun mereka hanya tersenyum menatapku lalu tertawa kecil.
“rasanya sudah lama aku tidak melihat tawamu itu Hyun, aku merindukannya!” Kyuhyun mencubit pipiku gemas.
“tertawalah seperti itu terus!”Wookie mengepalkan tangannya seolah memberiku semangat.
“yak, nanti orang kira aku gila!”aku tersenyum, semua mengangguk dan tertawa.
“mengapa Hyo Kyo belum juga kembali! Semakin lama aku semakin merindukan Unnieku yang satu itu” Kyuhyun merubah suasana menjadi sendu seketika.
“aku juga..aku rindu tawa gurihnya dan suara tenangnya saat bernyanyi. Kira-kira bagaimana kabarnya yoeja itu?” Wookie mengumpat seolah mengiris luka hatiku yang baru kering.
“aku puny ide! Yo Ri tahu nomer handphonenya sekarang, Kita rayu saja dia. Mungkin sedikit sulit melakukannya tapi mari kita berusaha!” Heechul mengepalkan tangannya.

Yo Ri POv
Sore ini aku baru saja pulang dari butikku yang terletak di pinggiran ibu kota. Sungguh lelah rasanya harus mengecek barang juga 50 karyawan yang baru ku training. Saat bergegas masuk mobil handphoneku berbunyi.
“ada apa oppa!” aku langsung mengangkat telpon tanpa salam saat kutahu itu adalah nomer Heechul oppa.
“Yo Ri ke Dorm Suju sekarang, Heechul sakit!” aku kenal suara itu, Siwon oppa.
Tanpa banyak basa-basi aku langsung menutup telponnya dan tancap gas menuju Dorm Suju. Setelah sampai aku lalu mengetuk pintu dan Donghae membukakan pintu, wajahnya begitu sendu hingga begitu meyakinkanku bahwa Heechul oppa memang sakit.
“mana Heechul oppa?” aku menarik-narik baju Donghae.
“Dia dikamarnya!”
Dengan langkah tergesa-gesa dan dada sesak aku berjalan menuju kamar orang yang kucintai. Namun kagetnya aku saat seseorang menarikku dari sebuah kamar saat aku melalui lorong kamar suju. Dalam ruangan itu tak ada sedikitpun cahaya, aku hanya merasa seseorang memelukku dengan aroma parfum yang kukenal.
“Heechul oppa, apa itu kau?”aku berusaha bernafas diruangan yang pengap.
Aku bisa merasakan ia mengangguk pelan. “Gwancana? Ku kira kau sakit!” aku heran.
“aku mau minta tolong padamu!” bisik Heechul oppa tepat ditelingaku.
“Mwo?? Katakan saja oppa!” aku mulai gugup. Detak jantungku semakin cepat dan darahku seolah mengalir terlalu deras hingga aku tidak bisa menyelaraskan keduanya.
“kau janji akan melakukannya?” Heechul oppa berbisik lagi.
Ommo… aku tidak tahan lagi, aku seolah sulit bernafas karena merasakan Heeppa(Heechul oppa) seperti meniup telingaku. Aku hanya mengangguk pelan. Tiba-tiba lampu menyala dan Heppa masih memelukku. Aku sadar banyak pasang mata yang memperhatikan kami aku lalu melepas pelukan Heeppa. Tidak salah lagi, ini adalah sebuah jebakan.
“apa-apaan ini oppa! Kau menjebakku?” aku sungguh malu menyadari ini semua.
“anie.. aku hanya ingin kau membantu kami untuk bisa tahu kabar Hyo-ah sekarang.” Heeppa duduk diranjang.
Seketika hatiku terasa terluka,”kau masih mencintainya oppa?” aku menatap tajam pada Heeppa.
“bukan dia, tapi aku!” Yesung yang duduk disudut angkat bicara.
“Mianhe..aku sudah berjanji padanya untuk tidak memberitahu kalian nomer handphonenya..!” aku berjalan menuju pintu dan berusaha keluar, namun si manis Wookie berdiri menghalangiku.
“kunci pintunya ada padamu sendiri. Kalau kau membantu kami, pintu itu akan terbuka!”
Hampir 3 jam aku disandera oleh mereka. Hingga mereka nekat merebut handphoneku untuk mencari kontak person Hyo Kyo, namun mereka belum juga mendapatkannya. Aku memang sengaja tidak menyimpan nomernya di handphoneku, melainkan mengingat dan menghapalnya saja di otakku.
“sampai kapanpun kalian tidak akan menemukannya!” aku mengoceh pada mereka yang seperti orang kehilangan jalan.
“kau ini jahat sekali padaYesung oppa, kau tidak tahu betapa rindunya ia pada orang yang ia cintai! Bagaimana perasaanmu kalau harus berpisah dari Heechul dan tidak boleh menghubunginya. Bukankah kau tadi sudah janji mau membantu Heechul.” Sungmin oppa semakin berkotek.
Aku tidak kuat lagi menahan haus dan lapar dalam ruangan pengap ini. Tatapan lirih Yesung oppa akhirnya meluluhkan hatiku.
“baiklah, aku akan membantu kalian. Tapi aku yang akan berbicara padanya. Kalian hanya boleh mendengarkan.
Ku pencet tombol-tombol nomer handphone Hyo-ah, lalu kupencet pula tombol hijau dan loadspeaker.
annyeonghaseyo,”seorang yoeja mengangkat telponku.
Aku sadar suara yoeja yang mengangkat telponku bukanlah Hyo Kyo.
“Nuguseyo?” yoeja itu bertanya dengan penasaran.
“ah.. Yo Ri.. Kim Yo Ri..!” aku menjawab terbata-bata. Semua member Super Junior menatap heran. Yoeja yang mengangkat telponku memang bukan Hyo Kyo.
“oh.. Yo Ri teman Hyo Kyo!” yoeja itu kembali bergeming.
“ne.. mian, anda siapa?bukankah ini nomer handphonenya Hyo Kyo?”
“oh, aku Sung Hae.. teman sekamar Hyo Kyo!”
“ Hyo-ah ada?” aku memberi tahu maksudku.
“Mianhe Yo Ri-ah, Hyo Kyo sedang tidur. Aku tidak tega membangunkannya, hari ini dia sangat lelah!”
“oh, kau bilang ia lelah? Memangnya apa yang ia lakukan sampai selelah itu?” aku menggali informasi.
“ia bekerja siang dan malam, waktu tidurnya hanya 4 jam sehari jadi aku tidak bisa membangunkannya!”
“arasseo! Kalau begitu su…!” aku berniat menutup telpon.
“tunggu dulu! Apa kau mengenal orang yang bernama Yesung?”
Pernyataan itu membuat seluruh member SuJu  melotot. Jangan-jangan ia ingin memaki Yesung karena berita miring itu. Namun aku juga tidak bisa pura-pura tidak tahu.
“ah, Ne.. dia namjachingu Hyo Kyo!” aku menjawab dengan lantang.
“apa ada masalah dengan mereka berdua?”
“Molla.! Waeyo?” jawabku.
“bukannya aku ingin mencampuri masalah mereka berdua. Tapi, beberapa waktu belakangan ini ia terlihat lebih suka diam. Namun saat ku tanya ia hanya tersenyum paksa dan berkata ia baik-baik saja. Terlebih lagi setiap tidur ia selalu mengigaukan nama Yesung sambil menitihkan air mata tanpa suara. Selama 3 tahun aku tinggal dengannya di Amerika ini ia sangat jarang menangis. Bahkan ia tidak pernah menangis untuk dirinya sendiri. Semua air matanya hanya untuk orang lain. Saat kembali dari korea beberapa waktu lalu ia berubah 180 derajat. Keceriaanya kini hanya tersisa 3%. Mian kalau aku terlalu protektif, hanya saja aku khawatir padanya.”
Semua pernyataan yang kudengar bisa kubayangkan dengan jelas. Hyo Kyo begitu tersiksanya kah?. Sekarang ia berubah menjadi yoeja yang rapuh. Ommo….
“Yo Ri-ah!” yoeja tadi menyadarkanku. Aku lalu menceritakan apa yang terjadi pada hubungan Yesung dan Hyo Kyo dan Sung Hae bersedia membantu kami untuk mengawasi Hyo Kyo.”
“ah, aku akan menelponnya besok saja!” aku bergeming lagi.
“kalau kau ingin menelponnya sekitar jam makan siang waktu Amerika, kalau dikorea sekitar jam 11 malam!”
“ah, ne.. Gomawo!” aku menutup telpon. Dengan seketika kuhapus lagi nomor Hyo Kyo dari  nomor panggilan keluar. Aku takut member SuJu kembali menyita handphoneku dan memeriksanya.
“kalau begitu jam 11 malam aku akan kesini lagi. Sekarang buka pintunya! Aku tidak tahan lagi diruangan super pengap ini. Nanti kuhubungi Mr Lee untuk memintanya memberikan kalian pendingin diruangan ini!” ejekku lalu melangkah pergi setelah simanis Wookie oppa membukakan pintu dengan sebuah kunci dari sakunya.

Yesung POv
“aku tergidik mengingat pernyataan yoeja yang bernama Sung Hae itu. Berarti Hyo Kyo belum melupakanku. Setidaknya ia masih mengingatku, tapi mengapa ia menangis? Apa ia kecewa padaku?.
Aku masih terpaku memandang jendela yang tidak bisa dibuka.
“kau dengar Yesung? Ia begitu mencintaimu!”Heechul memegang pundakku.
“aku bingung mengapa hubungan kalian terlalu dramatis. Padahal kalian bicara berduapun masih bisa dihitung jari. Kau harus memberinya penjelasan. Seharusnya kita merencanakan strategi kedua sekarang.!”sambung Heechul.
“aku akan mengikat kaki dan tangan Yo Ri lalu menutup mulutnya dengan plester. Kuancam dia, kalau dia tidak memberikan nomor Hyo Kyo kita kan melemparnya dari jendela!” Enhyuk mulai focus pada imajinasi gilanya.
“Yak, kau kira kau siapa? Yo Ri itu yoejachinguku! Kalau kau berani melakukannya aku akan melemparmu dari lantai 170! Makanya jangan nonton yadong terus!” Heechul mulai emosi.
“Mianhe Hyun, just kidding!” Enhyuk berlari keluar ruangan.
“dasar.. anak itu!!” Heechul geram.
“Hyun, menurutmu apa Hyo-ah masih mencintaiku? Jangan-jangan ia menangis karena rasa kecewanya yang teramat sangat.” Aku masih memandang keluar jendela berharap orang kucintai berdiri disana dan aku mengejarnya. Namun semuanya nihil, aku tidak mendapatkannya.

Hyo Kyo POv
“Unnie, apa kau melihat hpku?” aku berlari menuju dapur dengan meloncat-loncat sambil memasang sebelah sepatuku.
“ah, ada di atas meja!” Sung Hae unnie menunjuk arah ruang tamu.
“ayo sarapan dulu!” unnie berteriak hingga suaranya terdengar sampai ruang tamu.
“aku terlambat Unnie, 15 menit lagi kelas di fakultas modern Dance akan dimulai. Aku akan sarapan di resto dekat universitas saja!” aku berlari menyambar tas dan juga hp diatas meja dan berlari keluar pintu.
Sesampaiku di parkiran aku lalu masuk dalam mobil dan menyalakan monitor tv yang menyiarkan keadaan lalu lintas pagi ini. Ternyata jalan menuju tempatku mengajar sedang macet. Jadi aku turun dari mobil dan mencari seorang satpam yang biasa menjaga apartemen kami.
“sir, can I borrow your motorcycle now?” ucapku pada lelaki berkulit hitam legam.
“yes, why not!” ia mengangguk.
“you can use my car to back in your house!” aku melempar kunci mobilku dan langsung menaiki motor CBR merah dan menyalakan starternya. Yah, kuncinya masih menempel di tempat kunci!.
“aku langsung menancap gas menuju tempat mengajarku, aku kini menggantikan Sung Hae unnie sebagai dosen di fakultas Modern Dance. Sedangkan ia mengurus semua registrasi dan juga keperluan kami saat konser nanti.

Seperti biasa setelah mengajar di fakultas aku lalu menuju privat house dan pascal sudah menungguku dipintu.
“sorry, I’m late 5 minutes!”
“no problem, I arrived 1 minutes earlier!”
Kami lalu mengisi kelas privat dance juga matematika selama 2 jam dan langsung makan siang dengan sedikit terlambat!”
“you have boyfriend?” Pascal lalu mengagetkanku dengan pertanyaan tanpa basa-basi.
“yes, I think so!” aku tersenyum kecil.
“aku ingin sekali tahu siapa lelaki beruntung itu. Ia begitu mudah menaklukkan hati wanita muda dengan IQ 165, cantik, cerdas, baik dan menjadi seorang idola besar!”
“jangan begitu mengagung-agungkan aku! Aku merasa biasa saja dibanding dirimu yang tampan,hebat dance, olahraga juga memimpin Dancer terbaik dunia.” Aku berusaha menyetarakan pujianku dengannya.
“kau terlalu berlebihan! Tapi, mengapa kau tidak menyukaiku?” pertanyaan itu seolah membuat jantungku berhenti berdetak.
“ah, kau ini..! aku menyukaimu! Tapi menyukaimu sekedar hanya rasa kagum dan itu tidak lebih!” aku tersenyum lalu meminum jus strawberryku yang mulai mengendap dan menciptakan 2 warna indah. Ingin rasanya aku berdiri lalu pergi dengan mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih telah membuatku sedikit gugup. Namun ku tepis pikiran tidak sopanku itu.
“kulihat tadi kau mengendarai motor! Ada apa dengan mobilmu?”Pascal mulai menyuap sesendok pasta ke mulutnya dengan pelan. Wajahnya sedikit kecewa.
“ah, tadi macet jadi kupikir kalau mengendarai mobil pasti terlambat untuk pergi mengajar. Jadi aku meminjam motor seorang security apartementku.” Aku kembali mengunyah makanan yang terasa sungguh enak.
“aku sudah selesai, sepertinya aku harus pulang karena jam 4 nanti aku ada pertemuan dengan Mr Karl untuk mempromosikan konser kita nanti. Aku pergi dulu!” Pascal lalu berlalu meninggalkanku yang masih menyendok makanan dengan pelan.
'Menunggu waktu untuk kembali kepada orang yang sangat kucintai adalah masalah terbesar yang kualami saat ini..
Tapi bisakah dalam penantianmu kau juga mengingat hal yang tak kau suka dariku..
Aku takut tak bisa kembali dan meninggalkanmu sendiri berduka cita atas cintamu yang tak terbalas..
Selama kau hidup, saat itulah aku bisa bernafas denganmu...'


Yang belum baca part sebelumnya nieh author ksih linknya..
part.1^_^ http://putrimuthiahishaq.blogspot.com/2011/09/near-with-me.html
part.2^_^http://putrimuthiahishaq.blogspot.com/2011/09/near-with-me-part2.html
part.3^_^http://putrimuthiahishaq.blogspot.com/2011/09/near-with-me-part3.html
part.4^_^http://putrimuthiahishaq.blogspot.com/2011/09/near-with-me-part4.html
To Be Continue...

Kamis, 22 September 2011

Near With Me Part.4




Author              : Shin Ri Mi
Part                  : 4/??
Genre               : gk tw
Main Cast        :                -song hyo kyo (hyo-ah)
                                        -Yo Ri
                                        - Heechul oppa
          -yesung oppa
          - member SNSD
                                        -All suju member
                                        -Anggota dance Hyo Kyo

Pengen ada konflik di Suju(di tabokin ma ELF indo)...piss... di ff doang, gk beneran kok...
Pastikan para reader udah baca Part sebelumnya..
nanti gk ngerti loeh jalan ceritanya....
Silahkan Coment dibawah kalau ada tanggapan atau masukan....
Happy Reading...^_^

Hyo-ah Feel.... 

    'Saat kita harus berpisah untuk beberapa waktu, tak pernah ada yang menjamin hati kita akan selalu setia....
Saat kita jauh belum tentu hati kita terasa dekat....
Namun ketika kita mampu untuk saling mengerti, maka kepergianku adalah sebuah awal kedekatan hubungan kita....
Kepergianku hanya sebagian kecil puing kaca yang tajam, namun ketika kita bisa mengumpulkan beberapa bagian hingga membentuk sebuah kaca besar kita akan mengerti seberapa kuat hubungan kita melalui bayangan cinta kita di cermin itu...'


Hechul POv
Aku terperangah melihat sebuah adegan yang ditayangkan Mr Lee di layar LCD. Aku melihat yesung dan Hyo-ah sedang berpelukan. Mereka terekam oleh kamera CCTV di ruangan Mr Lee dan disambungkan pada laptop Toshiba dihadapan Mr Lee di meja rapat.
Kemarin hanya aku yang melihat saat yesung menyatakan cintanya dan bersatunya mereka di ruang audisi lewat layar tv ruang tunggu. Kali ini yang melihat perpisahan mereka ada banyak pasang mata yang duduk memperhatikan layar LCD. Aiisshh… kenapa mereka harus berpisah seperti ini.
“Mr Lee matikan laptopmu, yesung menuju kemari!” Mr Lee pun menutup jaringan pengawas ruangannya dan membuka kembali materi rapat.
“kau sudah kembali hyun…!! Kyuhyun menyapa yesung oppa.
“mana hyo-ah?” aku berpura-pura tidak tahu.
“dia sudah pergi” yesung terlihat murung dan bimbang.
“kalau kau tidak enak badan pulanglah dulu dan tenangkan pikiranmu!!” aku berusaha menenangkannya.
Taeyeon tiba-tiba berdiri dan berlari keluar ruangan. Sepertinya ia menangis.
“kenapa dia?” Mr Lee bertanya padaku yang duduk disebelahnya tadi.
“sakit hati!” Yoona memberikan penjelasan.
“cintanya bertepuk sebelah tangan! Dia sebenarnya menyukai Yesung, tapi…!” yoona kembali menambahkan.
“aigooo,  kenapa mereka semua menyukaimu Hyun, padahal aku lelaki terkeren di super junior masih sendiri! Aiisshh, aku benar-benar payah!” Siwon protes. Yesung mengabaikan Siwon.
Ia sangat kecewa harus membatalkan acaranya hari ini. Aku belum sempat menanyakan alasannya tapi ia pergi begitu saja, tanpa rasa bersalah.
“ kalau kau sedang bad mood keluarlah sejenak, tenangkan pikiranmu!” Mr Lee menawarkan solusi.
“anie.. aku baik-baik saja!” bukankah hyo-ah ingin aku tersenyum! Aku akan melakukannya.
“baiklah rapat dilanjutkan…!” Mr Lee  membuka slide selanjutnya.

Setelah rapat Yoona SNSD mendatangiku,
“oppa… mian kalau aku mengganggumu! Tapi bisakah kau menolongku?” Yoona duduk disampingku.
“ne.. mwwoo?” jawabku datar.
“nanti malam kami ada perfom di sebuah acara! Tapi kalau taeyeon mendapat masalah dia pasti akan berdiam diri di dorm, kau tahu sendiri kehadirannya sangat kami butuhkan. Bisakah kau membantuku untuk memberinya pengertian, jujur saja selama ini ia menyukaimu… tiada hari tanpa membicarakanmu, khawatir tentangmu ataupun sekedar tersenyum mengingat tingkah lakumu.”Yoona menjelaskan begitu panjang. Aku terdiam saja, awalnya aku tidak mau berurusan dengan taeyeon lagi karena dia telah membuat orang lain salah paham, namun apa boleh buat. Mungkin ini salahku telah memberinya harapan dengan membiarkannya begitu memperhatikanku. “ baiklah, aku akan mencobanya!” aku berdiri dan melangkah pergi.
Aku merogok sakuku mencari handphone, sungguh sakit rasanya melihat photo yoejaku tersayang tersenyum dilayar handphoneku. Yah, aku baru mengganti wallpaperku tadi malam dan hari ini aku harus merubahnya lagi. Aku pasti akan rindu setengah mati bila terus-terusan melihat photonya. Namun bukan itu tujuanku utamaku mengambil handphone, aku mencari kontak nomer bertuliskan ‘Taeyeon SNSD’ dan memencet tombol call.
“annyeonghaseyo” suara serak wanita menerima telponku.
“taeyeon-ah, aku ingin bertemu denganmu!” aku menyampaikan maksudku.
“oetokke?”ia sangat senang kedengarannya


Kamipun bertemu di pinggir pantai, yah sangat tenang rasanya.
“ada apa oppa, tiba-tiba mengajakku kesini??” Tanya taeyeon.
“sepertinya kau sudah tahu aku sudah punya yoejachingu, jadi kumohon kau berhenti untuk bersikap berlebihan padaku.”
“oppa, mianhe.. aku sekarang tahu mengapa kau begitu dingin padaku. Tapi yoeja itu meninggalkanmu oppa…!!”
“dia tidak meninggalkan aku selamanya, lagi pula kalau dia pergi selamanya aku akan setia. Apakah yang kulakukan ini salah??” aku memberikan pernyataan dengan harapan dia mengerti.
“oppa, kau bahkan mencintainya saat dia meninggalkanmu.. begitu besarnyakah cintamu. Padahal kalian baru saja bertemu! Sedangkan aku, tidakkah kau sedikit saja menghargainya?” ia berusaha membela diri.
“banyak namja yang lebih baik dariku, mengapa kau menyukaiku? Bukankah itu sebuah pertanyaan besar.”
“aku mencintaimu karena kau begitu sederhana. Aku mencintaimu karena kau istimewa.. aku mencintaimu karena kauuu..kauuu… mencuri hatiku..” ia menahan tangis.
“percayalah taeyeon-ah aku tidak cocok untukmu. Carilah namja lain yang bisa mengerti dirimu…!!” aku melangkah pergi, namun ia memanggilku, “oppa…!!” akupun menoleh namun sesuatu yang tak kuduga terjadi. Dengan sigap ia menarik kepalaku lalu mencium bibirku. Bisa kurasakan air matanya yang membasahi pipiku namun cepat ku lepas. “apa yang kau lakukan? Kau ini gila yah? Kalau ada orang yang melihat kita mereka akan salah paham. Lagipula tolong jaga harga dirimu taeyeon. Kau tidak sepantasnya melakukan hal itu.” Aku meninggakannya yang masih mematung.
“aku memang sudah gila oppa, aku bahkan tidak tahu apa aku masih punya harga diri atau tidak… sekarang hatiku hancur ..” ia berteriak seperti orang depresi namun aku tetap melangkah pergi masih dengan hati shock.

Keesokan harinya
Song Hyo Kyo Pov
Aku baru 11 jam duduk di korean air ini, namun terasa seperti satu tahun saja. Seorang memberikan pengumuman bahwa kami telah sampai dan sebentar lagi mendarat di Bandar Udara Internasional Los Angeles. Beberapa saat kemudian pesawat terasa semakin turun dan mendapat sedikit guncangan saat mulai menyentuh landasan pendaratan.
Dengan langkah pasti aku keluar dari bandara LA melewati Terminal Internasional Tom Bradley. Seseorang telah menungguku digerbang. Sung hae, itulah nama seorang yoeja  yang menungguku. Seorang dosen termuda di sebuah universitas ternama di fakultas modern music dan dance dan berdarah korea asli. Umurnya 25, setahun lebih tua dariku.
“akhirnya kau kembali..!” ia bersandar pada tembok gerbang.
“yah, sepertinya begitu..!” aku menghampiri dan memeluknya.
“bagaimana keadaanmu?”
“baik, nanti kita lanjutkan dirumah saja, aku sangat lelah..!” pintaku.

Yesung POv
Apa yang sedang di lakukan yoejaku sekarang? Apa kau memikirkanku? atau merindukanku?
Aku terus saja mondar-mandir di depan jendela kamarku sambil melihat pemandangan di luar kaca. Aku berharap bisa melihat seorang yang kucintai berjalan disana namun nihil, ia benar-benar pergi.
Beberapa saat aku mendengar keributan dari luar.
“minggir Wookie, aku harus bertemu dengannya, aku ingin bertanya padanya maksud semua ini!” Heechul sepertinya mengamuk.
“hyun tenanglah, aku yang nanti akan berbicara dengannya…!” Wookie terdengar melawan.
Dengan rasa penasaran aku keluar kamarku dan mencari tahu apa yang terjadi. Baru saja aku membuka pintu tiba-tiba saja Heechul muncul dan menghajar wajahku dengan tinjunya dan membuatku terpental dan membentur ranjang.
“ada apa hyun?” aku benar-benar kaget dan berusah mencari tahu sebab Heechul menghajarku.
“aku tidak pernah menyangka kau seburuk itu yesung-ah, selama ini aku mempercayaimu dan beginikah caramu membalasnya?” Heechul berusaha menarikku namun ditahan oleh Leeteuk.
“aku sama sekali tidak tahu apa maksudmu Hyun!” aku menyampaikan apa yang sebenarnya ada di otakku.
“apa saja yang kau lakukan dengan taeyeon kemarin?” sejenak aku terpaku, apa maksud semua ini. Jangan-jangan…
“mengapa kau tidak menjawab pertanyaanku?” sekali lagi ia menghajar wajahku dengan keras hingga ujung bibirku berdarah.
“ini tidak seperti yang kau pikirkan hyun, aku hanya…” bibirku keluh, aku sendiri bingung harus menjelaskan semua ini dengan cara apa.
“lihat! Kau tidak bisa menjelaskannnya…! Kau brengsek, tega-teganya kau melukai hati sahabatku dengan menjalin hubungan gelap dibelakangnya. Mengapa tidak kau katakana saja bahwa kau sudah punya yoejachingu, jadi ia tidak perlu mencintaimu seperti ini. Dari awal aku memang sudah curiga, kau tidak bisa menjaganya…! Sekarang photo dan berita itu sudah menyebar dan menjadi scandal besar, kau pikir Hyo-ah tidak akan tahu? Aku menyesal telah percaya padamu. Dasar PENGECUT!” Heechul meninggalkan aku, Wookie dan Leeteuk dengan membanting pintu kamarku. Masalah besar kembali muncul hanya karena Teayeon. Aku mengambil handphone di atas kasur tanpa menghiraukan rasa sakit dan darah yang menetes dari ujung bibirku. Aku harus menghubungi taeyeon dan menghentikan masalah ini. Namun sialnya, nomer Taeyeon tidak dapat dihubungi. Shhiittt….. aku sangat benci berada pada posisi berat seperti ini.
“Hyun, biar kuobati lukamu!” Wookie memegang pipiku.
“hyunn… Hyunn… Hyunn.. ada berita buruk!” kyuhyun berlari menuju kamarku dengan nafas tak beraturan.
Mr Lee menelpon dan menyuruhmu ke kantor sekarang!” si senyum Evil melanjutkan informasinya.
“aku akan berangkat segera!” aku mengambil kunci mobil dan jaketku di kursi lalu pergi.
“hyun.. hati-hati!” Wookie si super duper protektif mengingatkanku.

SM ENTERTAIMENT office
Banyak wartawan mengepul pintu masuk utama, jadi aku beralih lewat pintu darurat saja.
“kau ini sudah gila yah! Apa yang kau lakukan?” Mr Lee menghujamku dengan suara tinggi.
“ini sebuah kesalah pahaman Mr Lee!” aku menjelaskan dan Mr Lee memukul meja.
“ini harus diakhiri, kau berniat melukai yoeja kecilku yah?” wajah Mr Lee menyeringai. Ternyata dibalik kelakuan kasar Mr Lee pada Hyo-ah ia masih mencintainya, aku bersyukur.
“aniiee Mr Lee…! Aku serius! Percayalah padaku.”
“sekarang juga selesaikan masalah ini!” Mr Lee kembali menghantan meja.
Aku keluar ruangan mencari kenyamanan dan berusaha menenangkan diri. Aku galau, yoejaku apa kau sudah dengar berita ini. Bagaimana dengan perasaanmu? Apa kau percaya dengan berita itu? Apa kau sekarang sedang sedih? Atau sedang berkabung untuk cintamu yang terlalu percaya padaku.  Aku mohon kali ini percayalah padaku. Walau kesempatanku untuk meyakinkanmu hanya 0,001%. Hari ini  benar-benar membuatku sulit.

Seorang mendatangiku dan meminta waktu untuk bisa wawancara beberapa waktu dan aku menyetujuinya.
“jadi bagaimana pendapat anda tentang scandal gossip anda dengan Taeyeon SNSD yang sedang beredar sekarang ini?” ia memberikanku waktu berbicara.
“aku hanya ingin bilang apa yang diberitakan semua itu tidak benar. Aku tidak akan meminta untuk orang percaya padaku, tapi aku hanya ingin kalian tahu bahwa aku akan selalu mengerti dengan pendapat kalian semua.” Aku lalu tersenyum lalu beranjak pergi. Aku tidak tahu bahwa kesaksianku tadi langsung di siarkan secara live.
Kupacu mobilku menuju sebuah tempat. Yah, sebuah toko pakaian yang terletak tak jauh dari dorm super junior.
Diruang tunggu aku duduk mengingat bagaimana kronologis pertemuanku dengan Hyo-ah, saat ia pertama kali meminta maaf karena menabrakku namun tidak menatapku sekalipun.
Selanjutnya aku menuju Staying café yang tak jauh dari toko tadi, aku memasuki ruangan dengan terseyum seolah melihatnya sedang duduk di sebuah meja dan aku duduk dihadapannya dengan senyum mengembang. Ia menatapku dengan penuh harapan. “apa kau sudah makan ? Makanlah dulu oppa, ini baru permulaan. Kau pasti memmbutuhkan tenaga cukup untuk melalui hari ini tanpa aku! Maaf tak bisa berdiri disampingmu, namun aku percaya kau akan tersenyum seperti itu hingga aku kembali.” Lamunanku tiba-tiba buyar ketika seorang pelayan menanyakan sesuatu padaku. Yah, ia menanyakan menu padaku. Aku ingat apa yang baru saja terbayang dalam ingatanku.  Ini adalah sebuah permulaan, aku yakin Hyo-ah akan pulang.
“aku pesan steak sapi dan jus strawberry!”
“tunggu sebentar tuan kami akan segera membawakannya untuk anda!” pelayan itu berlalu.
Tak berapa lama pelayan tadi kembali dengan sebuah baki dengan pesananku diatasnya. Ia lalu menurunkannya satu per satu ke mejaku .
“selamat menikmati tuan!” pelayan itu pergi meninggalkanku.
Aku menyuapi satu iris steak sapi pesananku, namun tak terasa aku menitihkan air mata. Chingu, apa kau sudah makan? Apa kau tahu aku menghawatirkanmu? Aku akan tersenyum untukmu lagi!. Berjanjilah kau baik-baik saja dan cepat kembali.

Song hyo Kyo POv
Pagi menjelang namun matahari Los Angeles sudah tinggi menyinari bumi di kota besar dan sesak ini.
Apa sekarang kau tidur? Saat aku terbangun orang pertama yang ingin kulihat adalah dirimu oppa. Namun semua tinggal kenangan, aku tak bisa menatap matamu dan memeluk tubuhmu. Aku kali ini akan berusaha agar cepat pulang untuk mencium bibirmu dan takkan membuatmu merengek seperti 3 hari yang lalu!
“kau sudah bangun, mereka menunggu kita di LA café, kau masih ingatkan?”ucap seseorang yoeja yang ku anggap dongsaengku merapikan selimut.
“ah, ne… jongmal gomawo unnie…!” aku menjawab lembut.
“ayo segera bersiap!” ia mengangkat telunjuknya seolah memperingatkan aku dengan senyum manisnya.
Akupun bergegas dengan cepat, unnie ini selalu memanjakanku. Sejak pertama kali aku berjumpa dengannya yang masih tidak sadar akan bakatnya, ia memang seperti itu. Tak jarang sewaktu aku kuliah ia selalu membawakanku bekal atau setidaknya menelpon menanyakan kabarku. Aku tahu dibalik rasa kehilangan orang tuaku, tuhan pasti memberikan pengganti kasih sayang yang seharusnya kudapatkan.
Kini ia sudah dewasa, tapi tak pernah sekalipun aku melihatnya berkencan dengan namja. Wajarlah beberapa tahun belakangan ini kami sibuk dengan konser, kuliah dan juga music.

Kami telah sampai di LA Café, dengan pakaian musim panas yang tidak terlalu terbuka. Aku cukup menggunakan drees dan celana jins juga kini model rambut juga warna rambutku yang baru. 5 orang yang cukup lama tidak kulihat duduk menunggu kami di meja nomer 2. Disana ada 4 anggota dancerku yang lain, Amber , Pascal, Marc dan Rond juga seorang professor yang biasa membantu kami, Mr Karl. Semuanya terperangah saat menyadari kehadiranku dan Sung hae. Yah, asli anggota dancerku ada 6.
“kau pirang merah rambutmu, apa tidak panas?” seorang namja berkulit kuning bertanya padaku. “aku sedang tidak pakai topengku, jadi ini adalah penyamaran baruku”Aku lalu menggeleng dan tersenyum.
“ada apa ia mengumpulkan kita disini?” Amber orang Amerika asli itu bertanya pada Sung Hae, namun Sung Hae hanya mengangkat bahu dan  menggeleng.
“aku ingin meminta tolong pada kalian!” suaraku ragu.
Lalu Pascal yang tua 2 tahun dariku itu tertawa,”mengapa begitu tegang? Katakana saja apa yang bisa kami bantu!”
Seluruh yang datang mengangguk-angguk.
“aku ingin kita adakan konser di Seoul, Korea!” suaraku sedikit datar.
“mwo? What?” semuanya terkaget. “memangnya ada apa? Tidak biasanya kau seperti ini!” prof Karl mengorek informasi.
“aku sudah cerita tentang liontin peninggalan ibuku kan? Aku kini mendapatkannya. Namun aku tidak bisa memilikinya bila aku tidak mematuhi kesepakatan untuk mengadakan konser di Seoul! Aku mohon!! Hanya itu yang aku punya dari ibuku!”aku mencoba menjelaskan.
“kau tahu ini akan menimbulkan masalah music dan fasion kan?” Rond mengingatkanku dan aku mengangguk.
“aku sudah siap menerima resikonya!”
“kapan kau akan menggelar konser itu?” marc dengan logat Amriknya yang kental.
“pertengahan hari di bulan depan!”aku menjawab keluh.
“maaf bila sedikit membebanimu, tapi kami pasti sibuk bulan ini. Bagaimana yah?” Sung hae meminum kopi yang ada dihadapannya.
“aku akan mengorbankan waktuku selama sebulan ini untuk menyelesaikan pekerjaan kalian yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan konser. Aku janji!” aku mencoba meyakinkan.
“baiklah!” ucap Mark si darah spanyol itu.
“thanks guys! Aku berhutang pada kalian,” senyumku mengembang ditengan tempat yang seolah gurun bagiku. Rasanya aku mau berteriak TERIMA KASIH TUHAN HARI INI KU LALUI DENGAN LANCAR!.
Handphone disakuku bergetar, sebuah panggilan kontak yang tidak kukenal namun tetap kuangkat.
“annyeonghaseyo!” aku memberikan salam namun orang yang menelponku tidak menjawab. Aku sendiri masih tidak tahu siapa yang menelponku karena nomer dan handphoneku sendiri baru.
“hello!” aku merubah salamku, mungkin temanku yang berada di Amerika yang menelponku.
“Hyo-ah..!” suara seorang yoeja serak.
“Nuguseyo?aku berusaha mencari tahu siapa yang menelponku.
“Yo Ri-ah!” aku baru ingat satu-satunya orang yang kuberi nomer handphoneku sebelum berangkat ke Amerika.
“Waeyo?”
“berhentilan mencintai Yesung oppa.. ia menghianatimu!” Yo Ri seolah emosi menyampaikannya.
“MWOO? Apa yang baru saja kau katakana Yo Ri? Aku berusaha meredam rasa kagetku.
“ia sudah bersama dengan yoeja lain!”mendengar perkataan YO Ri aku tersentak seolah baru saja tersambar halilintar di siang bolong. Rasa kaget, bingung, sedih dan juga bimbang menjadi satu dalam benakku yang berkabut.
“kamsa himnida untuk informasimu Chingu!” aku menutup telpon. Aku berusaha bernafas panjang namun udara dan suasana hatiku benar-benar terguncang!”aku terdiam.
“what’s wrong?” Pascal membuyarkan lamunanku.
Aku menggeleng lalu tersenyum terpaksa. Aku membuka akses internet di handphoneku mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya.
‘HOT ISSUE KOREAN SELEBRITI’ seketika muncul photo Yesung yang berciuman dengan taeyeon dengan hot topic ‘kedekatan 2 artis papan atas korea yesung SJ dan Taeyeon SNSD. Rasa apa ini! Aku merasa sesak, jadi aku berniat meminum cappuccinoku yang ada di meja. Namun saat aku angkat gelasnya jatuh tepat dipangkuanku. Rasa panas, yang kurasakan di pahaku bukanlah apa-apa dibanding luka dihatiku.
Sesaat aku pamit diri untuk pulang ke apartemen dengan alasan baju basah, dan sung hae unnie menemaniku.
Mengapa mentalku begitu jatuh hanya karena melihat dan mendengar sesuatu yang belum pasti. Mungkin itu hanya issue yang beredar untuk mendongkrak popularitas SJ  dan SNSD saja. Tapi, bagaimana bila itu benar terjadi. Aiggoo, aku tidak boleh lemah seperti ini, aku sendiri yang menyuruhnya mencintai yoeja lain bila ada yang lebih baik dari pada aku. Rasa apa ini?apa aku menyesal telah mengatakan itu semua, apa aku mulai mempercayai sesuatu yang tidak pasti. Aku berusaha menepis rasa curigaku, apapun yang yesung lakukan aku akan mendukungnya. Aku mencintainya, berarti aku harus membiarkannya bahagia dengan caranya sendiri.

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00 am waktu Los Angeles
Aku belum juga bisa terjaga, beberapa kali aku merubah posisi tidurku aku tetap tidak bisa menutup mata.
Aku kembali teringat dirimu, wahai orang yang belum lama ini aku cintai. Apa kau sedang melalui harimu dengan bahagia , atau bahkan menyedihkan. Apa perlu aku menelponmu untuk memastikannya?. Aku kembali mengambil handphoneku untuk mengupdate berita terbaru tentang mereka.
Malah sebuah artikel berita kembali mengagetkanku.
 ‘yesung sedang berbahagia, Heechul ingin keluar dari SJ’
Apa ini semua karena aku? Apa Heechul berusaha memposisikan diri dengan bagaimana perasaanku saat ini. Aku baru tahu rasanya cinta bertepuk sebelah tangan setelah sebuah harapan bersinar dengan terang, namun kini semua itu sirna. Aku terlalu bodoh untuk mendalami perasaan ini. Namun aku tidak pernah menyesal mencintai orang seperti yesung. Oppa bahagialah dengan caramu sendiri.
Aku sudah tidak kuat lagi melihat karier Heechul di tepi jurang. Aku harus menghentikan masalah yang satu ini.
Dengan penuh keyakinan aku menelpon Yo Ri.
“annyeonghaseyo Yo Ri-ah!”aku menyapa seorang yoeja yang mengangkat telponku.
“apa kau sedang bersama Heechul?” tanyaku.
“anie..!”
“bisa bawa telponmu ini pada Heechul sekarang juga?”
“kenapa tidak langsung menelpon ke handphonenya saja  unnie?”
“aku tidak ingin ia tahu nomer handphoneku!”
“ne arraseo, nanti bila aku bertemu dengannya aku akan menelponmu!” Yo Ri memberikan solusi.
“ne.. gomawo Yo Ri-ah..!” aku menutup telpon.

Heechul POv
Aku telah mengirim surat pengunduran diriku pada pihak management. Dan saatnya bagiku untuk membereskan barang-barangku yang ada di dorm.
Sesampainya aku didorm, aku lalu memasukkan pakaianku ke dalam koper. Namun belum selesai aku menyimpunnya Leeteuk menemuiku.
“kami ingin berbicara sebentar denganmu Heechul-ah! Ikut aku.” ia berdiri menyandar di daun pintu.
“ne..” aku menjawab singkat lalu kuikuti dia dari belakang berjalan menuju ruang dimana kami biasa berkumpul dan bercanda tawa dengan member super junior yang lainnya. Tapi sepertinya aku akan merindukan saat-saat itu karena mungkin aku tidak akan merasakan suasana seperti itu lagi. Diruang pertemuan member super junior lainnya sudah menunggu, mereka terlihat tegang dan aku merasa segan.
“kami sudah mendengar berita tentang pengunduran dirimu!” Siwon angkat bicara.
“ah.. itu, aku sudah memutuskannya dengan sangat matang.” Aku berusaha bersikap biasa saja.
“apa itu semua karena aku?” Yesung ikut angkat bicara.
“kalau boleh jujur memang ini semua karenamu! Aku tidak suka bekerja sama dengan orang yang menyakiti sahabatku.” Ucapku sambil menatap matanya dengan tajam.
“begitu berartinyakah Hyo-ah untukmu?” shindong mengorek informasi lebih dalam.
“ne..!” aku menjawab singkat.
“apa kau mencintai Hyo-ah?” Leeteuk sedikit memelankan suaranya.
“apa yang kau katakana hyun? Ia hanya sahabatku lagi pula sekarang aku memiliki Yo Ri”
“kalau kau dan Hyo-ah hanya sahabat mengapa kau begitu protektif padanya.” Aku sudah tidak tahu lagi harus bicara apa. Menyangkalpun terasa tidak membantu untuk menjawab semua rasa penasaran mereka.
“aku .. aku memang mencintai Hyo-ah, tapi itu sudah dulu sekali!” aku menahan emosi.
“tapi mengapa kau seperti ini! Apa sampai sekarang kau masih menyukainya?” si senyum evil ikut bicara dan menyimpan PSPnya sejenak.
“ne.. kemarin.. hari ini.. besok .. dan sampai kapanpun aku akan tetap mencintai Hyo-ah.. bisakah kalian bayangkan bagaimana rasanya ditinggalkan selama 3 tahun oleh orang yang kalian sayangi tanpa kabar, bagaimana rasanya ditolak saat kalian ingin sekali memeluk dan memilikinya. Apa menurut kalian yoeja yang ku kusukai saat malam ulang tahun Donghae adalah Yo Ri..? bukan, kalian salah besar. Sebenarnya malam itu aku menyatakan perasaanku pada Hyo-ah, namun dengan halus ia menolak dan menyuruhku mencintai orang yang mencintaiku, saat itu Yo Ri menyatakan cintanya padaku.. jadi menurutmu apa pendapat Hyo-ah tentang itu. Ia berpikir aku harus memulai hidup yang baru, dengan membunuh cintaku padanya dan berusaha mencintai orang yang hanya kuanggap sebagai adik! Aku melakukan semua ini demi orang yang kucintai, aku ingin Hyo-ah bahagia. Jadi salahkah aku marah bila semua perjuanganku ini sia-sia untuk kebahagiaan Hyo-ah!salahkah bila aku kecewa padamu Yesung?” aku berkoar-koar seperti orang yang terjebak dalam kebakaran.
Semua orang terdiam, namun yang membuatku kaget adalah suara isakan tangis  yoeja dari arah pintu.
“Yo Ri-ah…!” ucapku saat melihat seorang yoeja berdiri mematung menahan tangis. Aku berusaha mendekatinya namun ia menahanku.
“berhenti! Aku baik-baik saja oppa! Aku senang kau jujur. Jadi , aku tidak perlu lagi merasakan sakit suatu saat nanti karena terlalu dalam mencintaimu!” Yo Ri masih berdiri disana dengan air mata berlinang.
“ Mianhe Yo Ri-ah!” aku merasa bersalah karena membuatnya merasa sedih.
“Ne arasseo oppa! Aku kesini hanya ingin menyampaikan sesuatu.”
“Mwo??” aku penasaran.
“ada seseorang yang ingin berbicara padamu!” ucapnya sambil mengambil handphone dari sakunya dan memencet tombol kontak seseorang dan memberikannya padaku.
“Annyeonghaseyo” seorang yoeja mengangkat telponnya.
“Nuguseyo?” aku bertanya pada seorang di seberang telpon.
“ini aku! Hyo-ah..”
“we..a..yo?” tanyaku terbata-bata seolah tak percaya dengan siapa aku berbicara. Aku menatap Yo Ri yang tengah menhapus air matanya.
Semua orang menatapku penasaran ingin tahu siapa yang sedang kuajak berbicara.
“aku mohon jangan melakukan ini semua demi aku oppa, aku sudah tahu semuanya.. jadi aku mohon. Dewasalah oppa!!” mendengar suara yoeja yang seolah menahan tangis itu meluluhkan hatiku.
“bagaimana bisa kau baik-baik saja! Aku bahkan yang tidak berada diposisimu bisa merasakan sakit.” Aku mengutarakan keherananku pada Hyo-ah.
“itu semua karena aku percaya padanya, lagi pula kalau itu semua bisa membuatnya bahagia aku akan tetap mendukung apa yang ingin ia lakukan. Aku belajar semua itu darimu oppa! Jadi apakah salah bila aku bersikap seperti ini?” yoeja itu semakin menahan tangisnya.
“bagaimana rasanya berada diposisimu?” tanyaku dengan mata berkaca-kaca.
“awalnya terasa seperti aku tersambar petir disiang bolong dan langit runtuh lalu menindih pundakku, didadaku seolah ada lubang yang sangat besar sehingga aku sulit membedakan  oksigen dan angin badai. Sekarang aku mengerti perasaanmu saat ku tolak. Begitulah oppa!. Kalau kau ingin aku bahagia tetaplah berada disamping Yesung dan percayalah padanya seperti kau percaya padaku! Sudah dulu oppa aku harus tidur. Sekarang disini sudah jam 02.00 am!” ia menutup telpon.
Tangisku tak terbendung lagi, keluar begitu saja. Kau sangat tegar, apa suatu saat aku akan menemukan yoeja sepertimu?. “Nuguseyo hyun?”Sungmin membuyarkan lamunanku, aku sadar dengan apa yang terjadi. Aku menghapus air mataku lalu aku mendekati Yesung. Ia terlihat begitu takut hingga mundur satu langkah kebelakang. “mianhe… aku seharusnya lebih mempercayaimu! Namun bila berita itu benar sekarang aku juga tidak akan marah. Hyo-ah benar, semua langkah yang kau ambil adalah hakmu! Jadi apa pengaruhnya bila aku bersikap seperti ini!. Lakukanlah apa yang ingin kau lakukan! Jangan ragu, karena akan ada orang yang selalu setia mendukungmu!” aku melangkah kearah Yo Ri yang masih berdiri dipintu.
 seperti ada sesuatu yang terlupa, aku berbalik. “yak, aku juga akan membatalkan pengunduran diriku! Kalau kalian masih mau bekerja sama denganku.” Semuanya terlihat senang.
“hyun kau mau kemana?” Wookie berteriak padaku yang menarik tangan Yo Ri keluar.
Tanpa berbalik aku memberikan isyarat berupa bentuk hati  dengan membulatkan tanganku diatas kepala.
“good Luck hyun!” Sungmin berteriak namun suaranya samar terdengar saat aku keluar pintu dorm.


AUTHOR Say.....
   'Banyak orang yang belum mengerti apa itu cinta, memang banyak anggapan dan butuh waktu seumur hidup untuk membahas Cinta namun bagiku Cinta adalah ketika seseorang mampu melakukan apa saja untuk orang yang dicintainya demi membuatnya bahagia... 
Cinta bukanlah keharusan untuk memiliki orang yang kita cintai....
namun Cinta adalah kekuatan untuk berani mengambil keputusan dan tidak jarang harus mempertaruhkan perasaan....'

To Be Continue.......

Minggu, 18 September 2011

Near With Me Part.3


Title                 : NEAR WITH ME
Author              : Shin Ri Mi
Part                  : 3/??
Genre               : gk tw
Main Cast        :                -song hyo kyo (hyo-ah)
                                        -Yo Ri
                                        - Heechul oppa
                                        -yesung oppa
                                        -Mr Lee
                                        -All suju member

maaf kalau ceritanya bikin bingung..(PLAAKK di tabokin ELF Indo :P). part ini menceritakan kisah Falling in Love... jadi jangan sampai ketingggalan. Terus kalau punya ide buat kelanjutan nieh ff silahkan Comment ....
Sakit untuk sebuah luka 
Sakit untuk sebuah duka 
Sakit untuk sebuah penyesalan

Back to story…..

Yesung POv
Melihat Mr Lee meninggalkan Hyo-ah begitu saja, aku dan yang lain pun masuk kedalam ruang audisi. Saat masuk suasananya terasa panas karena adu mulut tadi. Namun setelah aku melihat Hyo kyo masih tersungkur di lantai suasana menjadi begitu dingin dan sendu. Aiiigoo.. yoejaku jangan bersedih seperti ini terus. Kami berusaha mendekati Hyo-ah namun ia melarang kami untuk mendekat dan menyentuhnya.
“aku mohon pada kalian untuk bisa merahasiakan apapun yang kalian lihat dan dengar tadi. Please!” ia memohon begitu memilukan bagiku. Aku merasa ia butuh tempat bersandar untuk menangis. Sekuat apapun dia, perasaannya pasti sangat terluka.
Kuat bukan berarti sikap kewanitaan yang lembut dan rapuh bisa hilang begitu saja.
“aku mohon kalian keluar dan biarkan aku sendiri.” Suaranya pilu tanpa mengangkat kepalanya, ia masih menunduk.
Semuanya mengikuti keinginan hyo-ah untuk keluar dari ruangan itu namun aku tak sanggup pergi. Kakiku seolah berat untuk meninggalkannya sendiri.
“hyun, aku serahkan Hyo-ah padamu!” heechul menepuk bahuku dan keluar menyusul yang lain.
Aku terdiam dan bingung harus melakukan apa. Namun aku ingin sekali memeluknya jadi aku berniat melakukannya. Namun ia berusaha menghentikanku.
“berhenti, jangan mendekat! “ rambutnya masih menutup wajahnya. Aku sungguh ingin menjadi sandaranmu yoeja dan langkahku tak bisa berhenti mendekatinya.
Aku berlutut dihadapannya lalu memeluknya dengan penuh kasih. Awalnya ia memberontak namun akhirnya ia menyerah karena aku tidak melepas dekapanku. Aku bisa merasakan betapa ia kini tidak bertenaga lagi, tangannya bergetar dan nafasnya tak beraturan.

Song hyo kyo POv
Aku tak tahu lagi harus melakukan apa untuk menghentikan oppa mendekatiku. Setiap merasakan kehadirannya kejadian diparkiran antara dirinya dan taeyeon selalu terbayang dan membuatku semakin terluka. Beginikah perasaanmu Heechul oppa saat cintamu bertepuk sebelah tangan, sangat sakit rupanya. Lebih sakit dari apa yang bisa kubayangkan.

Namun akibat pertengkaran tadi aku merasa begitu lelah dan rapuh hingga aku tak mampu lagi memberontak dalam pelukan yesung oppa. Begitu hangat dan menenangkan rupanya. Aku begitu ingin menangis namun terus kubendung.
“kalau kau ingin menangis, menangislah!” yesung oppa berusah membuatku nyaman.
“kau tak dengar apa kata Mr Lee oppa? Aku yoeja keras kepala, jadi tidak mungkin aku bisa menangis.” Berusaha menutupi kesedihanku.
“kalau begitu bernyanyilah!”
“tak apa kah oppa? Suaraku buruk Saat sedang sedih!” aku pasrah
“bernyanyilah dulu baru aku bisa menilainya!” yesung oppa meyakinkanku.
Aku teringat sebuah lagu yang sering dinyanyikan ibuku saat aku masih kecil dan aku mulai bernyanyi.


Hatiku saat ini seperti musim salju
Butirannya tak pernah berhenti jatuh dari langit
Membuat jiwaku sendu dan pilu
Dingin seolah membungkus tubuhku
Dan aku tidak bisa berlari bebas ditemani mentari

Hatiku saat ini seperti musim hujan
Butirannya tak pernah berhenti jatuh dari langit
Membuat jiwaku sedih dan terluka
Air seolah menjatuhkanku dari  jurang yang terjal

Hatiku saat ini seperti musim di katulistiwa
Hujan dan panas tak pernah pasti datangnya
Membuat jiwaku bingung dan bimbang
Hujan dan panas terkadang datang bersamaan
Dan aku bisa menangis dalam senyum
Juga tersenyum dalam tangis


Perasaanku seolah merobohkan pertahananku dan tumpahlah semua air mataku dalam pelukan yesung oppa. Aku tak sadar membalas pelukan yesung oppa, aku mendekapnya seolah tak mau melepasnya. Entah ada angin apa moodku berubah menjadi bahagia. Aku tersenyum dalam pelukannya.  Mungkinkah karena rasa cinta yang semakin tumbuh di hatiku? Entahlah tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.
“suaramu sungguh buruk Hyo-ah!” yesung mengomentari suaraku.
“aku sudah bilang oppa! Jadi berapa nilaiku?”
Yesung oppa lalu mendekapku semakin erat,” suaramu begitu buruk tapi mengapa bisa meluluhkan hatiku! Nilaimu 99".
“kenapa tanggung sekali oppa? Ini pertama kalinya aku mendapat nilai 99 biasanya aku dapat nilai 100”
“baiklah, kau mau nilai 100?”
Aku mengangguk .
“ kau bisa mendapatkan 1 nya lagi bila kau menerima cintaku!” oppa masih memelukku.
Ommo, jantungku seolah ingin copot mendengar pernyataan yesung oppa.
“yesung oppa, kau bercanda yah??”
“anie..”
“kau bahkan belum melihat wajah asliku,bagaimana bisa kau mengatakan hal sepert itu??"aku mencoba mengujinya.
(Hahaha.. Aigoo..oppa kau kira aku berwajah buruk yah..!! enggak mungkin banget seorang sepertiku mau menggunakan topeng yang bahkan lebih cantik dari pada wajah asliku.)
“apa kau harus cantik untuk membuatku menyukaimu?”
Aku tak menjawab. Aku menunggu ia bertanya sekali lagi.. ayolah oppa sekali lagi tembak aku(mati dong!!).
“hyo-ah sarangheo! Maukah kau jadi yoejachinguku?”
“ne.. ” kata itu terucap begitu saja, hyo kyo BABO…


Yesung POv
“ne..”
Ommo, hyo-ah mau jadi yoejachinguku, rasanya aku mau berteriak  TERIMA KASIH TUHAN..!! (akhirnya misi berhasil)
“gomawo..!!” hyo-ah lembut.
“waeyo?”
“kau tahu! Jadi namjachinguku tidaklah mudah oppa. Apa kau masih mau menjadi namjachinguku?”
Aku mengangguk.
Aku melepas pelukanku lalu kuangkat wajahnya, she is beautiful..
“kau ini manusia atau malaikat?” aku sungguh tak percaya apa yang kulihat. Dia bahkan lebih cantik dari wanita manapun yang pernah kutemui. Matanya bulat berbinar, hidungnya mancung, bibirnya merah muda seperti jambu air rasannya legit sekali , aku ingin menggigitnya(emang ada jambu air di korea??)
“menurutmu?” ia tersenyum lalu bertanya kembali.
“malaikat!!” aku lalu mencium bibirnya dengan lembut dan dia pun membalas ciumanku.

Keesokan harinya
Rapat internal di ruang meeting dimulai 5 menit lagi. Aku masih punya waktu untuk mengirim pesan pada yoejachinguku.

‘annyeonghaseyo
kau sudah bangun?
 Aku ingin bertemu denganmu jam 10 nanti. Kau bisa datang kan?
Aku merindukanmu’
Pesan terkirim.

Mr  Lee masuk dengan menggunakan jas hitam yang begitu rapi dan ia terlihat menawan.
Sepanjang waktu saat Mr Lee berceloteh didepan kami, aku sama sekali tidak mendengarkannya. Yang dipikiranku hanya Hyo-ah….Hyo-ah… dan hyo-ah….. aigoo aku benar-benar sudah gila. Aku begitu sibuk memikirkan apa yang akan kulakukan bersama Hyo-ah nanti.

“annyeonghaseyo! Mr Lee ada seorang nona yang ingin bertemu anda. Kalau tidak salah namanya Song Hyo Kyo!” semuanya tersentak, akupun kaget.
“suruh dia menunggu diruanganku!” Mr Lee menatapku lalu beranjak dari kursinya. “rapat ditunda sampai aku datang.” Ia berbalik lalu pergi.
Ada apa hyo-ah kesini?

Song Hyo Kyo POv
“aku inginkan liontin juga topengku kembali!” aku berusaha meminta hakku yang selama ini ia rampas.
“bagaimana dengan konsernya?” mr Lee mengintrogasiku.
“aku setuju,Tapi aku hanya akan konser dengan grup dancerku!”
“mengapa harus mereka?”
“karena tanpa mereka aku tidak bisa, aku tidak bisa menghubungi mereka sekarang. Bagaimanapun aku harus ke Amerika untuk membujuk mereka agar bersedia membantuku!”
“baiklah! Ini untukmu,” Mr Lee mengeluarkan sebuah amplop berisi cek.
Jujur saja saat kuintip jumlah yang tertulis di atas lembaran cek itu aku kaget. Pelit sekali orang ini, Uang ini hanya bisa kugunakan bertahan di Amerika selama 10 hari. jumlah ini bahkan sepersepuluh dari uang DP saat aku prakonser. Dasar menyebalkan. Tapi saat ini aku menginginkan liontin itu. Liontin yang sangat bermakna untukku. Mungkin harganya tidak ternilai bagiku.
“aku memberimu waktu 1 bulan, kalau kau tidak bisa membujuk mereka  kau harus konser solo! Kalau tidak…”
“aku sudah tahu, kau mau memusnahkan liontin itu kan. Tapi bolehkah aku melihatnya sekali saja untuk bisa meyakinkanku. Iapun mengangguk dan mengeluarkan kotak kecil dari lacinya.
“apa kau sudah percaya?” ia memperlihatkanku sebuah kalung dengan liontin hitam yang berkilau.
“aku percaya, kau harus menyediakan sebuah tempat luas dan tertutup. Aku tidak mau masyarakat tahu tentangku!”
“baiklah! Mana handphonemu?”
“ini” aku memberikannya handhoneku.
“belilah yang baru dengan uang itu!” ia mengantonginya.
“tapi…” aku mencoba melawan. Tanpa handphone itu aku tidak akan bisa berhubungan dengan namjachinguku. Mr Lee benar-benar menyebalkan.
“kau mau liontin itu musnah?”
“anie, Arraseo!”
“tunggu aku disini sebentar!” ia lalu pergi.
Saat ia baru membuka pintu.”Anjussi, jangan beri tahu yesung atau siapapun tentang ini, please!” ia tersenyum lalu mengangguk dan pergi.

Yesung POv
Hah, kenapa Mr Lee belum juga kembali. Hyo-ah juga tidak membalas pesanku. Aku semakin kesal dan gelisah, apa yang mereka bicarakan.
“maaf bila kalian menunggu lama!” akhirnya Mr Lee kembali.
Setelah dia duduk dan ingin melanjutkan kembali rapat yang tertunda sebuah handphone berbunyi. Ternyata bunyi handpone itu berasal dari saku Mr Lee. Aku sungguh kaget, bukankah itu handphone hyo-ah….
Mengapa ada pada Mr Lee.
“oh, ada janji ternyata jam 10 nanti.” Ia melirik ke arahku. Jangan-jangan itu smsku.
“aku sebenarnya sudah berjanji pada yoejachingumu untuk menjaga rahasia ini. Tapi aku kasihan bila kau tidak tahu apa yang terjadi pada yoeja kesayanganmu itu. Apalagi kalian baru resmi jadian kemarin. Kau harus menerima kenyataan pahit ini. Hyo kyo  akan kembali ke Amerika.” Mr Lee menunjukkan wajah kasihan padaku. Awalnya aku mau berpura-pura tidak peduli namun aku sudah tidak bisa bertahan lagi dengan egoku. Aku baru saja menjalin cinta dengannya kemarin tapi hari ini dia harus pergi tanpa mengatakan sesuatu padaku. Tidakkah ia merasa bersalah.
“mwoo??”  seluruh anggota rapat serentak kecuali aku. Aku bahkan tidak bisa bicara satu katapun, rasanya ada bagian hatiku yang hilang.
“emmm,… kalau boleh tahu dimana dia?” aku berusaha mengecilkan suaraku.
“dia ada di ruanganku, kau kuberi waktu 15 menit untuk menemuinya, setelah itu kembali kesini untuk melanjutkan rapat!” Mr Lee tersenyum.
“aku juga ingin keluar menemui hyo kyo, bolehkah?” Heechul memohon.
“ANIE.. ANIE..ANIE…!! heecul-ah, kau harus tetap disini. Hanya Yesung yang boleh menemuinya.” Mr Lee menggelengkan kepala Heechul cemberut.
“kaulau begitu saya keluar dulu, permisi!” aku setengah berlari menuju pintu dan semakin mempercepat langkah.
Sesampainya aku didepan ruangan Mr Lee aku mengetuk pintu dan seorang membukanya.
“maaf, Mr Lee sedang rapat,… “ ia mencondongkan badannya keluar pintu dan aku lalu menyambar dan memeluknya.
“jangan pergi Hyo-ah…!” kami terjatuh ke sofa namun aku masih memeluknya.


Song Hyo Kyo POv
“jangan pergi Hyo-ah..!” yesung semakin mempererat pelukannya. Namun aku berusaha tersenyum.
“mianhe.. namjachinguku yang sangat kusayangi, aku harus pergi..! aku sudah bilang, menjadi Namjachinguku tidak mudah, ini resikonya!” aku berusaha mendatarkan suara.
“ kau berusaha membuatku menyesal telah mencintaimu?” ia bersikap seperti anak kecil yang akan ditinggal ibunya.
“kalau kau mencintaiku kau pasti bisa menungguku, tapi bila saat aku pergi kau mendapatkan yoeja yang lebih baik dan kau cintai maka lupakan aku.. jangan pikir dengan kau merengek aku luluh dan membatalkan kepergianku. aku akan tetap pergi.. kau tahu siapa akukan??”
“apa kau benar-benar mencintaiku. Kau bahkan tidak sedih sama sekali harus berpisah denganku. “ suaranya ragu.
“untuk apa aku sedih, aku akan pergi untuk kembali lagi. Aku hanya pergi selama 1 bulan, tapi aku tidak menjamin akan kembali!” suaraku masih santai walau dadaku sesak. Aku mengatur nafasku agar teratur.
“oppa, aku benar-benar harus pergi..!” aku memeluknya dengan erat lalu melepaskan pelukan yesung oppa dari tubuhku.
Aku tersenyum, “ tersenyumlah demi aku! Sarangheo yeppa!!” aku beranjak pergi.
“hyo-ah.. hyo-ah…hyo-ah..!!!” yesung berusaha menghentikanku namun aku terus melangkah pergi sembari tetes-tetes air membasahi pipiku.

'Resiko bukanlah sebuah kutukan
Namun resiko adalah harga yang harus dibayar untuk sebuah kebahagiaan
semakin besar resiko yang diambil akan semakin besar pula peluang untuk mendapatkan kebahagiaan yang abadi..............'


To Be Continue......