Kamis, 20 Oktober 2011

Near With Me Part.7

Author              : Shin Ri Mi
Part                  : 7/??
Genre               : gk tw
Main Cast        :                -Song Hyo Kyo (Hyo-ah)
                                        -Yo Ri
                                        - Heechul oppa
          -yesung oppa
          - Mr Lee
                                        -All suju member
                                        -Anggota dance Hyo Kyo
       Kangen dech rasanya pengen berbagi imajinasi ma reader yang juga rindu ma author(?) MIMPI Kali Yeehh!
      Kemarin udah sampe kekenyangan ff waktu ada kontest.....
      Bosen gk??
hahaha... just kiding, pastinya para reader gk pernah bosen untuk tahu imajinasi apa aja yang bisa tercipta dari rasa kagum kepada member SuJu.... (*Plakkk, Sok Imut.... )
Banyak yang tanya kapan sieh Hyo Kyo pulang??
Trus soal tebakan di part sebelumnya kita liat aja, jawaban Reader bener gk!!
kalau ada kritik dan saran silahkan tinggalkan jejak.. mw jempol atau Coment terserah dech...
Soalnya kalau pembacanya kurang... lebih baik di akhiri disini aja ff-nya. . . . hehehe
Happy Reading :*

Hyo Kyo POv
“oppa, aku harus pulang, unnie pasti sedang menugguku!sampai jumpa!” aku lalu masuk ke dalam mobil, begitupun Wookie oppa yang setengah berlari menuju pintu utama kantor.
Handphoneku berbunyi, ternyata sms dari Sung Hae unnie.

Cepat pulang, Fue sudah ada diapartementmu!

Betapa senang hatiku membaca sms dari unnie, akhirnya Fue bisa sampai lebih cepat.  Namun saat hendak kunyalakan mobilku seseorang mengetuk pintu mobilku. Saat kulihat keluar kaca ternyata semua member Super Junior minus Wookie berdiri menatap masuk kedalam mobil. Dengan hati was-was aku membuka pintu mobil dan keluar.
“annyeonghaseyo,” ucapku dingin.
“yak, Hyo-ah, aku tidak tahu ternyata kau sejahat itu. Kenapa kau pulang ke Korea tidak langsung menghubungi kami semua. Setidaknya kau memberi kabar pada Yesung, kau ini menyuruh Yesung melupakanmu dan sekarang kau asyik pelukan dengan Wookie. Sebenarnya apa maumu!” Teriak Donghae, padahal jarak aku dengannya hanya 1 meter. Aku sungguh terkejut mendengar apa yang diucapkan Donghae.
“Donghae, jaga bicaramu!” Heechul ikut meniggikan suaranya namun aku memberikan kode pada Heechul untuk menahan amarah. Aku berbalik memandang Donghae.
“ada lagi yang ingin kau sampaikan?” ucapku dengan dingin. Setidaknya aku senang Donghae peduli dengan Yesung oppa.
“dan lihat saat kau pergi, kau bahkan hanya mengingat Wookie padahal kau punya namjachingu, apa kau sudah lupa? Kau ini yoeja tidak tahu malu!” Donghae kembali berteriak dihadapanaku,walau aku kembali terkejut dengan pernyataanya aku tetap bersikap dingin.
“yah, mungkin kau benar! Ketika aku pergi aku hanya mengingat Wookie oppa!” aku menarik nafas panjang. Jujur aku kecewa dengan sikap Donghae yang terlalu protektif. Tidak pernah membatasi kalimat yang keluar dri mulutnya.
“tidak ada lagi yang ingin kau sampaikan? Aku harus pergi!lain kali kita bicara lagi,” aku lalu masuk ke dalam mobil dan langsung menancap gas menuju apartement. Bisa kulihat wajah kesal seorang Donghae dari kaca spion.
“kau terlalu berlebihan!” batinku. Tidak terasa tetes-tetes air mata membasahi pipiku. Perkataan Donghae masih terngiang-ngiang ditelingaku dan memenuhi pikiranku. Mungkin dia benar, aku tidak pernah menjaga perasaan Yesung oppa.

Yesung POv
Aku benar-benar kecewa melihat apa yang kulihat tadi, yoejachinguku berpelukan dengan sahabatku sendiri. Ya tuhan, apa sebenarnya salahku. Aku bingung dengan perasaanku, apa aku harus marah? Seharusnya aku senang bisa melihat yoejachinguku pulang. Tapi, hatiku seolah teriris melihat kejadian tadi.
Donghae lagi-lagi melancarkan kutukannya pada yoejachinguku, namun Hyo-ah begitu bersikap dingin. Apa dia mengerti perasaanku yang terluka?
Aku mempercayainya bahkan sejak pertama kali kami bertemu. Tapi kenapa sekarang semuanya jadi berantakan.
Seolah istana pasir yang selama ini kubangun roboh seketika hanya karena sedikit hembusan angin.

Kami hari ini berlatih dance, tapi aku tetap saja tidak bisa focus, setiap aku melihat Wookie, aku seolah ingin mencacinya habis-habisan namun bisakah aku melakukannya pada Wookie?
Apapun yang ia lakukan adalah haknya, begitupun Hyo kyo..dan juga seharusnya aku tahu diri. mungkin saja Hyo Kyo masih termakan dengan skandalku dan Taeyeon.
“hyun, kau sudah mau pulang?” Tanya Wookie saat aku sedang mengambil tasku dan berniat pergi.
“emmm…” jawabku singkat, sepertinya Wookie terlihat sangat senang. Tidak pernah aku melihat moodnya sesempurna ini.
“ada yang ingin aku ceritakan padamu, tadi….”
“aku pulang duluan!”aku berlalu meniggalkan Wookie yang mematung. Begitupun member lainnya, tidak ada satupun yang menyempatkan diri untuk berbincang-bincang, Suasana begitu dingin.

Sesampai kami di parkiran, aku dan member lainnya tidak melihat mobil Wookie. Kami lupa kalau dia tadi di antar oleh Hyo Kyo. “sudahlah, kita tinggalkan saja dia! Diakan sudah besar, lagi pula pasti dia akan menelpon Hyo Kyo untuk menjemputnya.” Donghae masih terdengar kesal. Aku yang mulai termakan dengan omongan Donghae langsung masuk ke mobil. Walaupun ada sedikit rasa kasihan pada Wookie, tapi rasa itu tidak sanggup menutupi lukaku.
Kami melaju menuju bangunan bertingkat 50 disebuah apartement elit tempat kami tinggal. Sepanjang jalan kami sibuk dengan pikiran masing-masing hingga sampai di liftpun begitu.
“aku sungguh tidak percaya apa yang kulihat hari ini!” Enhyuk menatap lurus kedepan.
“kau pikir perasaanku sekarang bagaimana? Kalau Hyo Kyo suka dengan orang lain kenapa tidak denganku saja!” Kyuhyun ikut berkomentar tanpa memandang Enhyuk.
“kau suka dengannya?” Leeteuk membuat percakapan semakin panas.
“ne..” jawan kyuhyun  dengan polos.
“jangankan Kyuhyun, aku juga suka dengan yoeja satu itu! Tapi awalnya diakan cintanya sama yesung hyun, jadi aku lebih memilih mundur. Makanya aku tadi tidak menyangka yoeja  yang terlihat polos itu menjalin hubungan dibelakang Yesung. Sungguh membuatku kecewa. Lagipula kau lihat tadi, hanya Wookie yang dibawakan oleh-oleh, sedangkan kita?” Donghae semakin membumbui, telingaku semakin sakit mendengarnya. Dengan langkah  berat aku meniggalkan meraka dan langsung membuka pintu dorm.
Aku merebahkan tubuhku disofa, ucapan Donghae masih terngiang-ngiang di telingaku. Semua member kecuali Leeteuk juga melakukan hal yang sama. Sepertinya mereka sangat lelah, beberapa saat kemudian Shindong bangkit dari sofa menuju dapur dan kembali dengan beberapa minuman dan ice cream.
“siapa yang punya ice cream ini?” Shindong mengangkat ice cream itu tinggi-tinggi. Namun tidak satupun dari kami mengakuinya, kami hanya menggeleng.
“mungkin milik Leeteuk hyun!” ucapku dengan nada mengira-ngira.
“bukannya ice cream New Zealand Natural produk asli yang hanya dijual di Los Angeles?” ucap Siwon sambil menunjuk bungkusan ice cream.
“Los Angeles?” bukannya yang dari LA itu Hyo Kyo, jangan-jangan……
“hei, sepertinya Hyo Kyo suka padaku!” ucap Leeteuk sambil berlari dari arah kamarnya sambil membawa sebuah shopping bag besar.
“coba kau lihat! Dan ini ada suratnya!” Leeteuk mengeluarkan satu stel tuxedo dan sebuah kaos yang sangat keren dengan tulisan “ WE ARE”  juga secarik kertas ucapan.
“Alexander McQueen!” ini kan perancang terkenal di Amerika! Mungkin ini akan jadi baju termahalmu hyun!” ucap Siwon sambil meraba kain tuxedo keren itu.
Namun aku lebih tertarik untuk membaca suratnya.

Leeteuk oppa! Semoga kau suka!

Hyo Kyo ^_^

Hatiku semakin panas, apa-apan ini Hyo Kyo! Dadaku seolah sesak dan kepalaku mendidih. Tiba-tiba Wookie dan Mr Lee datang dari arah pintu.

“kalian ini tega sekali meninggalkan Wookie sendiri!” Mr Lee meninggikan suaranya.
Wookie hanya terdiam dan menunduk lalu berjalan menuju kamar tanpa sedikitpun berbalik pada kami. Sepertinya ia menangis.
“kami..kami….!” Leeteuk gelagapan dan salah tingkah. Pasti dia yang akan kena getahnya, resiko jadi leader.
“sudahlah, lain kali kalau kalian berbuat begitu lagi padanya akan kuhukum kalian!” kami hanya tertunduk mendengar perkataan Mr Lee.
“ah, itu pasti oleh-oleh dari Hyo Kyo yah? yoeja itu memang memiliki selera yang tinggi!” ucap Mr Lee lagi.
“kenapa anda bisa tahu?” Leeteuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“ah, tadi dia pinjam kunci dorm kalian padaku! Katanya mau menyimpan sesuatu, dan juga tadi dia meminta izin untuk mengajak Wookie jalan-jalan, bukanny hari ini adalah hari ulang tahun Wookie!” Mr Lee membuat kami melotot.
“ottokke?”
“emm….! Milik kalian mana?” ucap Mr Lee sambil menatap kami yang tidak memegang shopping bag. Jujur saja aku tersinggung dengan pertanyaan Mr Lee. Apakah aku harus bilang kalau Hyo Kyo tidak memberikanku padahal aku namjachingunya. Jujur aku cemburu sekali pada Leeteuk dan Wookie, mereka beruntung mendapatkan perhatian Hyo Kyo.
“bukannya tadi aku melihat banyak sekali bingkisan seperti itu!” Mr Lee duduk dan mengambil sekaleng minuman dingin yang tadi dibawa Shindong.
“dimana?” Tanya Enhyuk.
“di mobinya saat hendak meminjam kunci, kenapa bertanya seperti itu?apa kalian tidak diberi?” Tanya Mr Lee yang semakin bingung dan kami menggeleng.
“lalu dimana kau dapatkan bingkisan itu?” Tanya Mr Lee pada Leeteuk.
“ah, aku dapat di atas tempat tidurku!” Leeteuk menjawab dengan wajah innocence.
“memangnya di atas tempat tidur kalian tidak ada?” Tanya Mr Lee sambil menatap kami satu per satu.
“kami belum ke kam…..jangan-jangan!”
Dalam hitungan detik kami berlari menuju kamar masing-masing. Saat aku membuka pintu aku melihat Wookie sedang membolak-balik sebuah kalung, dengan sekali hentakan ia menyembunyikan kalung itu ketika menyadari kehadiranku.
Di atas meja disamping computer aku melihat sebuah shopping bag dan aku mendekatinya.
“jangan sentuh,  itu milikku!” ucap Wookie ketus.
“itu milikmu!” sambil menunjuk sebuah Shopping bag yang berada disamping tempat tidurku.
Sepertinya Wookie sangat kesal padaku,
Aku mengambil shopping bagku dan ketika hendak membukanya seseorang mengetuk pintu.
“Wookie hyun! Yesung hyun! Kalian ke ruang tamu sekarang, semua member Super Junior lainnya menuggu kalian. Oh iya jangan lupa bawa shopping bag kalian!”  ucap Kyuhyun sambil berlalu. Aku dan Wookie mengikuti magnae itu dari belakang.
Diruang tamu semua member saling membongkar Shopping bag satu sama lain.
“wah, keren sekali milikku!,” ucap Donghae sambil mencocokkan tuxedonya.
“milikku juga, Yoeja itu sangat tahu seleraku!” ucap Siwon sambil memperlihatkan miliknya.
“aku sangat heran, kenapa ukuran milikku sangat pas?memangnya Hyo Kyo tahu kalau timbanganku turun 5 kg!” Shindong berkomentar.
“hahaha, hyun itukan 3 hari yang lalu, kemarin kan beratmu naik 6 kg..!! setidaknya kau tidak perlu terlalu heran!” ucap si evil magnae.
“warnanya sama semua, lain kali kalau kita manggung pakai baju ini saja!”
“mana Mr Lee ?” aku menyapu pandanganku ke setiap sudut ruangan.
“ah,dia sudah pulang! Oh iya aku ingin melihat milik kalian berdua!” ucap Leeteuk sambil menatap aku dan Wookie yang masih berdiri.
“ah, ini milikku!” aku menarik tuxedoku yang masih ada didalam Shopping bag, namun sebuah kotak kecil jatuh dan berguling-guling hingga kebawa kursi.
“apa itu?” Leeteuk berusaha menggeser kursi dan setelah itu ia berhasil mendapatkan kotak keci tadi.
“coba buka! Aku ingin melihat isinya!” Leeteuk memberikanku kotak itu.
Dengan hati-hati aku membuka kotak itu dan ternyata didalamnya ada sebuah gantungan Hp yang lucu.
Aku mengambil dan membolak-balik gantungan itu,
“lucu sekali !” ucap Sungmin.
“aku juga ingin gantungan seperti itu!” Heechul memonyongkan bibirnya.
Oh iya, kaos kalian tulisannya apa?” ucapku sambil mengalihkan perhatian dan memasukkan gantungan itu lagi kekotaknya. Takut direbut sama Heechul.
“ah tulisan di kaosku WE ARE!” ucap Leeteuk.
“kalau aku ..” semua menyebutkan tulisan kaosnya.
“semuanya coba pakai!”
“sepertinya ini sebuah pesan, ayo kita urut dari yang paling tua!”usul Siwon berusaha memecahkan teka-teki.
Setelah diurutkan kata-kata itu akan membentuk sebuah kalimat.
“we are a club of stars will keep stand up, shine, sing, smile and laugh for you forever. we love you from SJ”
“bagaimana kalau besok kita pakai kaos ini untuk manggung?”Shindong dengan semangat ’45(?)
Semuanya setuju untuk menggunakan kaos itu untuk manggung besok, sedangkan tuxedonya akan mereka gunakan saat penghelatan music award satu bulan kemudian.
Jujur, aku masih merasa kesal pada Wookie, dia hanya diam dari tadi. Entah ia kesal pada kami atau dia merasa bersalah, aku tidak tahu. Namun aku harus menyelesaikan masalah ini sekarang.
“Wookie, aku mau bertanya sesuatu padamu!” ucapku sambil menatap menatap Wookie yang melipat wajahnya(?).
“Mwo?” ucap Wookie sambil menatap kosong kedepan.
“tadi kau dan Hyo Kyo dari mana?” tanyaku pelan.
Semua member terdiam dan ikut duduk mendengarkan.
“oh, tadi kami berjalan-jalan sekedar untuk merayakan hari ulang tahunku!” jawab Wookie masih dengan tatapan kosong.
“tapi kenapa tadi kalian berpelukan diparkiran?” Donghae lagi-lagi lupa mengerem mulutnya.
“apa kalian ada hubungan?” ucap Leeteuk dengan nada mengintrogasi.
“yak! Jadi gara-gara itu kalian meninggalkanku! Kalian jahat sekali! Kalian pikir aku teman macam apa yang merebut yoejachingu temanku sendiri! Dia hanya menganggapku dongsaeng, begitupun aku!” ucap Wookie lalu memonyongkan bibirnya.
“tapi kenapa hanya kau yang dia temui saat dia baru datang?” Donghae memicingkan matanya.
“karena… ini hari ulang tahunku! Apa salahnya ia mengajakku bersenang-senang? Lagipula dia bukannya tidak mau memberi tahu kalian, hanya saja waktu dia datang dorm sedang kosong! Dan juga pelukan itu, aku yang memeluknya untuk mengucapkan terima kasih. Mulai sekarang Hyo Kyo adalah dongsaengku jadi apa salahnya?”Wookie menjelaskan panjang lebar.
“salahnya… kami tidak tahu, dan terjadi kesalah pahaman lalu aku…..” ucapan Donghae terpotong.
“kau kenapa? Apa kau melakukan sesuatu padanya?” Wookie penasaran.
“aku mencaci maki Hyo Kyo! Sekarang aku tahu aku salah!” Donghae tertunduk.
“sepertinya kita harus minta maaf padanya!” Leeteuk memberikan kesimpulan.
“nanti malam sepulang manggung kita langsung k apartemennya saja! Bagaimana?” usul Sungmin.
Semua member setuju dengan usulan Sungmin.
“Mianhe Wookie-ah, kita semua sudah keterlaluan padamu!!!!” ucapku lalu memeluk tubuhnya yang kurus. Member lainpun ikut memeluknya hingga ia sesak nafas.
“ne, aku juga minta maaf pada kalian, seharusnya aku memberikan kalian informasi saat aku pergi! Tapi ngomong-ngomong tubuhku sakit sekali. Nanti aku akan memeluk kalian satu per satu, jangan mengeroyokku seperti ini, tidak adil tau..”
Semua orang tertawa malah semakin mempererat pelukannya.
“sakit… oh iya aku punya kabar baru!” sontak semua member super junior melepaskan pelukannya.
“info apa?”
“sebagai hadiah ulang tahunku Hyo Kyo memberikanku sebuah lagu, dan aku berfikir akan menjadikannya lagu soloku. Lagunya singkat namun sangat bagus, judulnya One Spring Day… kalian pasti suka!” Wookie tersenyum disudut bibirnya.
Lagi-lagi aku merasa cemburu, namun dengan cepat kutepis pikiran negatifku itu.
“Ayo kita bersiap untuk acara malam ini!” ucap Leeteuk sambil melihat ke arah jam.
Kamipun bubar dan masalah sudah selesai ,hatiku sedikit lega. Seharusnya aku memang mempercayaimu. Sekali lagi kutengok pesan Hyo Kyo yang ia selipkan di Shopping bagku.

Aku pulang! Apa kau sudah melupakanku?
Aku masih berharap kau mengingatku!
Always love you

Hyo Kyo ^_^

Setelah aku bersiap-siap aku berniat memasukkan kaos dan tuxedo pemberian yoejachinguku ke dalam lemari. Namun saat kubuka shopping bagku, sebuah kotak kecil kembali mengingatkanku pada orang yang kucintai.
Aku mengambil gantungan kunci itu dari kotak dan memasangnya di handphoneku. Sesekali aku mengusap-ngusap gantungan kunci berbentuk not itu seperti sedang mengusap pipi orang yangmemberikannya padaku. Karena terlalu lama kuusap muncul sebuah noda hitam di sudut bawah dan aku semakin menggosoknya dengan harapan noda itu bisa hilang, namun semakin kugosok noda itu semakin banyak. Aku memeriksa tanganku, namun tidak ada kotoran sama sekali.
Dari mana datangnya noda itu?? Dengan perasaan sedih aku berhenti menggosoknya. Bingung, takut nodanya semakin banyak.

***
Setelah manggung disebuah acara music kami langsung melaju menuju apartement Hyo Kyo yang sedikit jauh dari dorm kami.
Namun setelah sampai ternyata tidak ada seorangpun yang membukakan pintu. Member lain berfikir pasti Hyo Kyo sangat terluka dengan perkataan Donghae makanya dia tidak membukakan pintu.
“Hyo-ah, mianhe.. aku menarik kembali kata-kataku! Jongmal mianhe! Buka pintunya, aku mohon! Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi!” Donghae terlihat merasa bersalah.
“kalian sedang apa?” seorang anjumma paruh baya menegur kami.
“kami ingin bertemu dengan pemilik apartemen ini! Kenapa dia tidak mau keluar?” Tanya Wookie.
“yak, apartement itu sudah kosong semenjak sebulan lalu, sampai saat ini tidak ada yang menempatinya.”
Aku tertawa mendengar perkataan anjumma tadi, kasihan Donghae sudah melancarkan babibunya padahal tidak ada orang didalam apartement. Namun tawaku terhenti ketika menyadari apa yang terjadi.
“jadi hyo Kyo tinggal dimana?jangan-jangan dia kembali ke LA” Leeteuk tiba-tiba membuatku merasa terluka. Apa secepat itu dia mengambil keputusan. Malam berlalu, kami mengelilingi sejumlah bangunan pencakar langit untuk mencari Ho Kyo, namun semuanya nihil. Aku menelpon Yo Ri, tapi dia juga tidak tahu. Dia juga baru mendapatkan informasi kepulangan Hyo Kyo dari aku, dia sangat senang dan berusaha membantuku mencarinya.
“kenapa kita tidak Tanya pada Mr Lee saja? Pasti dia tahu!” Wookie memberikan usulan.
“kenapa tidak terpikir olehku?” ucap Shindong yang duduk di bangku belakang.
“kaukan dari tadi makan terus, kau pasti tidak ada waktu memikirkan hal seperti ini! Dasar pabo!” Wookie kesal.
Aku menelpon Mr Lee namun nomornya tidak aktif. Aiiishh… aku khawatir sekali.
“bagaimana kalau kita jebak Mr Lee seperti Yo Ri?” Enhyuk mulai lagi dengan ide gilanya.
“aku tidak mau! Aku tidak akan memeluk Mr Lee… ieehhhh ..!!aku ini masih normal” Heechul mulai membayangkan sama seperti saat ia menjebak Yo Ri diruangan gelap.
“dasar pabo, kau tidak perlu memeluknya seperti yang kau lakukan pada Yo Ri. Kita hanya butuh Mr Lee datang ke dorm dan menanyainya saja! Kalau dia tidak mau memberitahu kita akan..”
“mengikat tangan dan kakinya lalu memplester mulutnya dan melempar dia dari jendela? Hai Enhyuk pabo, Mr Lee itu boss kita! Kita sudah menganggapnya sebagai ayah. Dasar anak durhaka! Sepertinya kau harus ke psikiater” Heechul memotong kalimat Enhyuk.
“just kidding again!”ucap Enhyuk sambil memamerkan gusinya(?).


Keesokan harinya
Author POv
Rapat internal bulanan akan segera dimulai. Namun , tidak satupun dari member super junior yang kelihatan batang hidungnya.
Mr Lee lalu mengambil handphonenya dan menelpon Leeteuk.
“kalian dimana?kenapa tidak datang rapat? Dalam 15 menit kalian harus…” perkataaan Mr Lee terpotong.
“Heechul sakit Mr Lee, kami tidak tega meninggalkannya!” Leeteuk dengan suara pelan.
“Mwo? Yasudah aku akan melihat keadaannya sekarang, tunggu aku!” Mr Lee lalu bergegas meninggalkan ruang rapat dengan tergesa-gesa. Ia sangat sayang pada anak-anaknya dari super junior, ia merasa anak-anak super junior membuatnya selalu bahagia, ditambah lagi kehadiran keponakannya yang dari dulu hingga sekarang sangat ia cintai. Rapatnya hari ini diwakilkan oleh sekretarisnya.
““Annyeonghaseyo!, bagaimana keadaannya?”Tanya Mr Lee yang telah berdiri di bibir pintu.
“masuklah! Lihat sendiri keadaannya!” Donghae mempersilahkan Mr Lee. Tanpa curiga Mr Lee langsung menuju kamar Heechul. Namun betapa terkejutnya ia saat melihat semua member  Super Junior sedang berkumpul di ruang utama dan Heechul juga ada disana.
“Leeteuk bilang kau sakit!”  Mr Lee terpaku menatap Heechul.
“Mwo? Hyun apa kau berkata seperti itu pada Mr Lee?” Heechul memandang ke arah Leeteuk.
“Ne, aku takut kita dihukum karena tidak datang rapat!”
“kau ini keterlaluan Leeteuk hyun!” ucap Heechul sambil tersenyum dan lainnya juga seperti itu.
Tentunya semua telah direncanakan oleh mereka. Mr Lee dengan lelahnya langsung merebahkan diri dikursi.
“kalian ini mau melihatku terkena serangan jantung  yah?”Mr Lee masih kesal karena ulah Leeteuk.
Member lainnya hanya saling berpandangan dan menatap Mr Lee.
“kalian begitu rapi, mau kemana?” Mr Lee mengambil minuman kaleng yang ada di atas meja.
“Mr Lee karena kau sudah ada disini kami mau bertanya sesuatu!” ucap si Kangin sambil menggaruk kepalanya.
“kau tahu dimana Hyo Kyo tinggal?” Yesung yang dari tadi hanya terdiam mulai angkat bicara.
“yak, kenapa kau bertanya padaku? Bukankah kau namjachingunya!” Mr Lee memicingkan matanya.
“ah, dia pindah dari apartementnya yang lama! Aku belum benar-benar bertemu dengannya!” ucap Yesung sambil memainkan gantungan Handphonenya. Memang kemarin Yesung tidak sempat menanyakan tempat tinggal Hyo Kyo Karen pertengkaran hebat.
“dia melarangku memberi tahu orang lain!” jujur Mr Lee. Mr Lee takut penggemar Hyo Kyo ada yang tahu dan akan menghalangi kelancaran persiapan konser.
“kami mohon Mr Lee!” pinta Yesung dengan wajah memelas namun Mr Lee menggeleng.
“baiklah, hari ini kita tidak usah manggung! Hari ini kita focus mencari tempat tingga hyo Kyo!” ucap Leeteuk sambil menepuk tangannya.
“kalian ini bagaimana sih! Kalian kan sudah tanda tangan kontrak!” Mr Lee geram.
“ayo kita pergi!”ucap Kyuhyun sambil mengambil kunci mobil yang ada di atas meja dan semua member super junior mengikutinya menuju pintu tanpa menghiraukan Mr Lee.
“baiklah!aku akan beri tahu, tapi kalian tidak usah pakai mobil.” Akhirnya Mr Lee menyerah juga, agak sedikit tidak tega melihat anak-anaknya pergi begitu saja.
Sebelum berbalik memandang Mr Lee para member Super Junior tersenyum dengan rasa menang karena Mr Lee mau saja dibohongi. Padahal tidak mungkinlah mereka mau membatalkan kontrak. Hanya dengan satu kali geretak sambel Mr Lee langsung menyerah. Mr Lee cari aman dan tidak mau mengambil resiko. Dia tidak ingin ada konflik yang timbul menjelang konser  Hyo Kyo.
“kenapa kami tidak boleh naik mobil? Apa kau mau menghukum kami?”
“anie! Kalian hanya butuh jalan kaki kesana!”
“MWO? Bagaimana kalau ada ELF yang mengenali kami dijalan?” Enhyuk berkomentar.
“tidak mungkin!” semua mata saling berpandangan mendengar ucapan Mr Lee.
“dia ada di gedung sebelah! Tepatnya di gedung B lantai 17, setelah dari sana kalian harus cepat menuju tempat manggung! Sampaikan salamku padanya!” Mr Lee berlalu melewati Member suju yang terpaku depan pintu.
“hah, digedung sebelah? Kita hampir mengelilingi semua apartemen tadi malam dan ternyata dia ada digedung sebelah! Pabo sekali kita! Kenapa tidak terpikirkan olehku!” Wookie berkomentar.
“karena kau sibuk memarahiku!” timpal Shindong dan Wookie hanya nyengir(?).
“ayo kita kesana!” ucap Sungmin dengan semangat.
===============================================
Akhirnya mereka sampai didepan pintu apartement Hyo Kyo.
Yesung memencet bel.
Terlihat seorang di layar tv pengaman, ia hanya melihat keluar lalu membukakan pintu.
“mian, apa benar ini apartement Hyo Kyo?” Tanya Yesung pada yoeja yang membuka pintu dan  yoeja itu tak lain adalah Sung Hae.
“ne, nuguseyo?”Tanya Sung Hae bingung, sepertinya tidak ada yang tahu kalau Hyo Kyo pindah kesini.
“ah, kami temannya, aku Yesung dan ini….” Perkenalan Yesung terpotong.
“ah, Yesung namjachingu Hyo Kyo?” Tanya Sung Hae lagi.
“Ne,”
“setidaknya yoeja ini ramah.” Batin Heechul.
“aku Sung Hae! Senang berkenalan dengan anda!” ucap Sung Hae lalu membungkukkan tubuhnya begitupun Yesung.
Memori Yesung dan member Super Junior lainnya terputar seperti pita film, dan mereka ingat.
“ah, kau teman sekamar Hyo Kyo di Amerika yah?” Tanya Heechul.
“ne.. ah, silahkan masuk!” ucap Sung Hae dan merekapun masuk dengan malu-malu.
Apartement Hyo Kyo sangat luas dan rapi, dekorasi horden dan penataan barang-barangnya sangat sederhana namun terkesan elegan.
“oh, langsung saja kekamarnya! Sepertinya dia masih tidur! Kamarnya disana!” ucap Sung Hae sambil menunjukkan sebuah pintu disudut ruangan.
“tapi…” Yesung merasa segan untuk langsung masuk ke kamar seorang yoeja, bagaimana kalau Hyo Kyo masih marah? Bisa-bisa karena tidak sopan dia akan tambah marah.
“tidak apa-apa, ketuk saja pintunya.” Ucap Sung Hae dan berlalu menuju dapur untuk mengambil air minum, tenggorokannya terasa sangat kering.
“ayo ketuk Hyun!” ucap si evil magnae ketika mereka sudah ada di depan pintu kamar Hyo Kyo.
“aku takut, nanti dia marah karena kita tidak sopan!” Yesung menggaruk-garuk kepalanya yng tidak gatal.
“Hyo Kyo belum membuka pintunya?” ucap Sung Hae saat kembali dapur dengan segelas air di gelasnya.
Member super junior menggeleng, padahal mereka sama sekali belum mengetuk pintu.
“anak itu!” Sung Hae mengetuk pintunya namun tidak ada jawaban, iapun langsung membuka pintunya yang tidak terkunci.
“Hyo Kyo!” ternyata kamarnya kosong.
Pasti dia ketiduran di secret roomnya!” batin Sung Hae.
Sung Hae lalu menyusuri kamar Hyo Kyo dengan meraba dindingnya mencari tombol untuk membuka kamar rahasia Hyo Kyo dan ia menemukannya di sudut dinding. Yesung dan teman-temannya hanya memandang bingung. Namun sayangnya pintu rahasia itu di protect dengan password. Beberapa kali Sung Hae memasukkan beberapa kata yang sering dikatakan Hyo Kyo namun ditolak dan pintu tidak mau terbuka. Lalu ia teringat kata Hyo Kyo kemarin. “jangan panggil aku ratu setan!” kalimat yang terngiang-ngiang ditelinga Sung Hae. Dengan sigap ia memasukkan kata sandi itu dan password diterima, pintupun terbuka. Suara music yang keras langsung terdengar sampai keluar. Seperti didalam ruangan itu adalah club malam.  Yesung dan yang lain hanya melongo memperhatikan Sung Hae.
“ itu dia! Ayo masuk!” ajak Sung Hae diapun masuk dan member super junior mengekor dibelakangnya. Suara musik semakin kencang.
Saat member super junior masuk kedalam ruangan itu mereka begitu terkejut. Suasananya sangat berbeda, ruang rahasia ini sama luasnya dengan ruang tamu. Dindingnya berwarna abu-abu tua dengan beberapa gambar bunga musim semi berwarna merah. Disudut ruangan ada sebuah piano klasik yang sangat menarik dan mengkilap. Sebuah tv layar sentuh 85 inchi tergantung disisi atas dinding dengan dua speaker besar yang masih berbunyi hingga membuat detak jantung ikut berdetak seirama dengan music. Beberapa foto besar terpajang dengan beberapa model yang luar biasa  menakjubkan. Wajah Hyo Kyo terpampang disana dengan model pemotretan menyamping. Sungguh luar biasa yoeja itu. Member super junior duduk di sebuah satu set sofa di sudut ruangan.
Disebelah utara ruangan ini ada sebuah tempat tidur yang sedikit menempel pada jendela. Disana seorang yoeja sedang terlelap dengan wajah cantiknya.
“…” suara Wookie tidak terdengar oleh yesung yang asyik memandangi wajah Hyo Kyo.

Yesung POv
Aku melihat yoeja yang sangat kucintai terlelap disebuah kasur dengan seprai berwarna kelabu. Sepertinya ia sangat lelah, tapi bagaimana ia bisa tidur dengan music yang hampir merobohkan bangunan ini. Dengan suara MP3 saja aku merasa tidurku tergangu, namun kenapa yoeja itu bisa tidur dengan nyenyak seolah musik yang menggelegar ini hanya sayup-sayup angin yang berlalu. Anehnya lagi tak ada satupun boneka disini, yang ada hanyalah foto abstrak dengan beberapa foto pertunjukan konser dan disana aku bisa melihat  Hyo Kyo di atas sebuah panggung megah dengan senyum mengembang.
Suasana tiba-tiba hening ketika Sung Hae mematikan musik itu hanya sekali sentuhan pada layar monitor besar, sepertinya pasti sangat mengasyikkan bisa menonton film disini. Semuanya rapi, tidak ada barang yang berantakan.
Sung Hae mengambil sebuah remote dan mengacuhkannya pada jendela. Dengan sekali pencetan tombol jendelapun terbuka. Cahaya yang masuk langsung mengenai wajah Hyo Kyo yang sedang tidur, entah ini hanya perasaanku atau memang begitu aku melihat pantulan kecantikan luar biasa dari wajah Hyo kyo yang terkena cahaya.
“unnie, apa itu kau? Aku sangat lelah tutup lagi jendelanya! Tapi bagaimana kau bisa masuk kesini? Aku sudah merubah passwordnya!” ucap Hyo Kyo tanpa membuka matanya.
“bangunlah ratu setan! Ini sudah pagi!” ucap Sung Hae lalu duduk dikursi.
“jam berapa ini?” gumam Hyo Kyo.
“ini sudah jam 08.00 pagi!” ucap Sung Hae sambil menengok ke jam dinding.
“unnie, tolong pindahkan Mochi, aku tidak bisa bernafas! Lagipula  aku baru tidur 3 jam unnie, aku lelah setelah latihan tadi!” Ucap Hyo Kyo sambil menunjuk lehernya namun masih dengan mata yang tertutup.
Seketika Sung Hae mengangkat seekor kucing yang tidur dileher Hyo Kyo dengan berlahan. Aku tidak menyangka itu kucing, kelihatannya tadi Hyo Kyo hanya menggunakan syal bulu berwarna putih , ternyata syal itu seekor kucing. Setelah diturunkan kucing itu kembali tidur di leher Hyo Kyo.
“Mochi, kalau kau masih suka tidur dileherku aku tidak akan mau tidur denganmu lagi!” teriak Hyo Kyo sambil mendorong kucing itu dari lehernya.
“ayo bagun Hyo Kyo! Ada temanmu yang mencari!” ucap Sung Hae sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Hyo Kyo.
“tidak mungkin! Tidak ada yang tahu aku tinggal disini kecuali Mr Lee, lagipula kalaupun ada bilang saja padanya kalau aku sedang istirahat dan nanti akan kutelpon. Dia pasti mengerti.” Hyo Kyo kembali menarik selimutnya.
“tapi kau terlambat! Mereka sudah ada disini!” ucap  Sung Hae dan Hyo Kyo langsung terbangun dengan sekali hentakan. Dengan mata membulat ia menatap kami satu per satu.
“kalian kenapa ada disini?” ia menarik selimutnya, mungkin merasa malu karena pakaiannya sedikit terbuka dan kamipun saling menatap, kami lupa tujuan kami.
“aku yang menyuruh mereka masuk! Siapa suruh kau tidak bangun pagi! Kau ini yoeja!”
“kenapa kau berani memasukkan 13 laki-laki dalam kamarku? Memangnya kau kenal mereka?” Tanya Hyo Kyo dengan wajah bingung.

Hukum karma pasti berlaku untuk setiap perbuatan yang kita lakukan, jadi tidak perlu mengumbar-umbar kebaikan hanya untuk mendapatkan perhatian. Jalani apa adanya karena Tuhanlah yang akan membalasnya dengan cara yang lebih baik...

Bisa ngebayangin gk sieh kalau para reader tidur terus tau-tau pas bangun member SJ udah berbaris dihadapan kalian dengan senyum mengembang....
Kalau author sieh pasti biasa aja..(*Plakkk... bohong banget sieh....)
To Be Continue...