Part
: 7/??
Genre
: gk tw
Main
Cast :
-Song Hyo Kyo
(Hyo-ah)
-Yo Ri
- Heechul oppa
-yesung oppa
- Mr Lee
-All suju member
-Anggota dance Hyo Kyo
Kangen dech rasanya pengen berbagi imajinasi ma reader yang juga rindu ma
author(?) MIMPI Kali Yeehh!
Kemarin udah sampe kekenyangan ff waktu ada kontest.....
Bosen gk??
Bosen gk??
hahaha...
just kiding, pastinya para reader gk pernah bosen untuk tahu imajinasi apa aja
yang bisa tercipta dari rasa kagum kepada member SuJu.... (*Plakkk, Sok
Imut.... )
Banyak
yang tanya kapan sieh Hyo Kyo pulang??
Trus
soal tebakan di part sebelumnya kita liat aja, jawaban Reader bener gk!!
kalau
ada kritik dan saran silahkan tinggalkan jejak.. mw jempol atau Coment terserah
dech...
Soalnya kalau pembacanya kurang... lebih baik di akhiri disini aja ff-nya. . . . hehehe
Soalnya kalau pembacanya kurang... lebih baik di akhiri disini aja ff-nya. . . . hehehe
Happy
Reading :*
Hyo
Kyo POv
“oppa, aku
harus pulang, unnie pasti sedang menugguku!sampai jumpa!” aku lalu masuk ke
dalam mobil, begitupun Wookie oppa yang setengah berlari menuju pintu utama
kantor.
Handphoneku
berbunyi, ternyata sms dari Sung Hae unnie.
Cepat
pulang, Fue sudah ada diapartementmu!
Betapa
senang hatiku membaca sms dari unnie, akhirnya Fue bisa sampai lebih cepat.
Namun saat hendak kunyalakan mobilku seseorang mengetuk pintu mobilku.
Saat kulihat keluar kaca ternyata semua member Super Junior minus Wookie
berdiri menatap masuk kedalam mobil. Dengan hati was-was aku membuka pintu
mobil dan keluar.
“annyeonghaseyo,”
ucapku dingin.
“yak,
Hyo-ah, aku tidak tahu ternyata kau sejahat itu. Kenapa kau pulang ke Korea
tidak langsung menghubungi kami semua. Setidaknya kau memberi kabar pada
Yesung, kau ini menyuruh Yesung melupakanmu dan sekarang kau asyik pelukan
dengan Wookie. Sebenarnya apa maumu!” Teriak Donghae, padahal jarak aku
dengannya hanya 1 meter. Aku sungguh terkejut mendengar apa yang diucapkan
Donghae.
“Donghae,
jaga bicaramu!” Heechul ikut meniggikan suaranya namun aku memberikan kode pada
Heechul untuk menahan amarah. Aku berbalik memandang Donghae.
“ada lagi
yang ingin kau sampaikan?” ucapku dengan dingin. Setidaknya aku senang Donghae
peduli dengan Yesung oppa.
“dan lihat
saat kau pergi, kau bahkan hanya mengingat Wookie padahal kau punya
namjachingu, apa kau sudah lupa? Kau ini yoeja tidak tahu malu!” Donghae
kembali berteriak dihadapanaku,walau aku kembali terkejut dengan pernyataanya
aku tetap bersikap dingin.
“yah,
mungkin kau benar! Ketika aku pergi aku hanya mengingat Wookie oppa!” aku
menarik nafas panjang. Jujur aku kecewa dengan sikap Donghae yang terlalu
protektif. Tidak pernah membatasi kalimat yang keluar dri mulutnya.
“tidak ada
lagi yang ingin kau sampaikan? Aku harus pergi!lain kali kita bicara lagi,” aku
lalu masuk ke dalam mobil dan langsung menancap gas menuju apartement. Bisa
kulihat wajah kesal seorang Donghae dari kaca spion.
“kau
terlalu berlebihan!” batinku. Tidak terasa tetes-tetes air mata membasahi
pipiku. Perkataan Donghae masih terngiang-ngiang ditelingaku dan memenuhi
pikiranku. Mungkin dia benar, aku tidak pernah menjaga perasaan Yesung oppa.
Yesung POv
Aku
benar-benar kecewa melihat apa yang kulihat tadi, yoejachinguku berpelukan
dengan sahabatku sendiri. Ya tuhan, apa sebenarnya salahku. Aku bingung dengan
perasaanku, apa aku harus marah? Seharusnya aku senang bisa melihat
yoejachinguku pulang. Tapi, hatiku seolah teriris melihat kejadian tadi.
Donghae lagi-lagi melancarkan kutukannya pada yoejachinguku, namun Hyo-ah begitu bersikap dingin. Apa dia mengerti perasaanku yang terluka?
Donghae lagi-lagi melancarkan kutukannya pada yoejachinguku, namun Hyo-ah begitu bersikap dingin. Apa dia mengerti perasaanku yang terluka?
Aku
mempercayainya bahkan sejak pertama kali kami bertemu. Tapi kenapa sekarang
semuanya jadi berantakan.
Seolah
istana pasir yang selama ini kubangun roboh seketika hanya karena sedikit
hembusan angin.
Kami hari
ini berlatih dance, tapi aku tetap saja tidak bisa focus, setiap aku melihat
Wookie, aku seolah ingin mencacinya habis-habisan namun bisakah aku
melakukannya pada Wookie?
Apapun
yang ia lakukan adalah haknya, begitupun Hyo kyo..dan juga seharusnya aku tahu
diri. mungkin saja Hyo Kyo masih termakan dengan skandalku dan Taeyeon.
“hyun, kau
sudah mau pulang?” Tanya Wookie saat aku sedang mengambil tasku dan berniat pergi.
“emmm…”
jawabku singkat, sepertinya Wookie terlihat sangat senang. Tidak pernah aku
melihat moodnya sesempurna ini.
“ada yang
ingin aku ceritakan padamu, tadi….”
“aku
pulang duluan!”aku berlalu meniggalkan Wookie yang mematung. Begitupun member
lainnya, tidak ada satupun yang menyempatkan diri untuk berbincang-bincang,
Suasana begitu dingin.
Sesampai
kami di parkiran, aku dan member lainnya tidak melihat mobil Wookie. Kami lupa
kalau dia tadi di antar oleh Hyo Kyo. “sudahlah, kita tinggalkan saja dia!
Diakan sudah besar, lagi pula pasti dia akan menelpon Hyo Kyo untuk
menjemputnya.” Donghae masih terdengar kesal. Aku yang mulai termakan dengan
omongan Donghae langsung masuk ke mobil. Walaupun ada sedikit rasa kasihan pada
Wookie, tapi rasa itu tidak sanggup menutupi lukaku.
Kami
melaju menuju bangunan bertingkat 50 disebuah apartement elit tempat kami
tinggal. Sepanjang jalan kami sibuk dengan pikiran masing-masing hingga sampai
di liftpun begitu.
“aku
sungguh tidak percaya apa yang kulihat hari ini!” Enhyuk menatap lurus kedepan.
“kau pikir
perasaanku sekarang bagaimana? Kalau Hyo Kyo suka dengan orang lain kenapa
tidak denganku saja!” Kyuhyun ikut berkomentar tanpa memandang Enhyuk.
“kau suka
dengannya?” Leeteuk membuat percakapan semakin panas.
“ne..”
jawan kyuhyun dengan polos.
“jangankan
Kyuhyun, aku juga suka dengan yoeja satu itu! Tapi awalnya diakan cintanya sama
yesung hyun, jadi aku lebih memilih mundur. Makanya aku tadi tidak menyangka
yoeja yang terlihat polos itu menjalin hubungan dibelakang Yesung.
Sungguh membuatku kecewa. Lagipula kau lihat tadi, hanya Wookie yang dibawakan
oleh-oleh, sedangkan kita?” Donghae semakin membumbui, telingaku semakin sakit
mendengarnya. Dengan langkah berat aku meniggalkan meraka dan langsung
membuka pintu dorm.
Aku
merebahkan tubuhku disofa, ucapan Donghae masih terngiang-ngiang di telingaku.
Semua member kecuali Leeteuk juga melakukan hal yang sama. Sepertinya mereka
sangat lelah, beberapa saat kemudian Shindong bangkit dari sofa menuju dapur dan
kembali dengan beberapa minuman dan ice cream.
“siapa
yang punya ice cream ini?” Shindong mengangkat ice cream itu tinggi-tinggi.
Namun tidak satupun dari kami mengakuinya, kami hanya menggeleng.
“mungkin
milik Leeteuk hyun!” ucapku dengan nada mengira-ngira.
“bukannya
ice cream New Zealand Natural produk asli yang hanya dijual di Los
Angeles?” ucap Siwon sambil menunjuk bungkusan ice cream.
“Los
Angeles?” bukannya yang dari LA itu Hyo Kyo, jangan-jangan……
“hei,
sepertinya Hyo Kyo suka padaku!” ucap Leeteuk sambil berlari dari arah kamarnya
sambil membawa sebuah shopping bag besar.
“coba kau
lihat! Dan ini ada suratnya!” Leeteuk mengeluarkan satu stel tuxedo dan sebuah
kaos yang sangat keren dengan tulisan “ WE ARE” juga secarik kertas
ucapan.
“Alexander
McQueen!” ini kan perancang terkenal di Amerika! Mungkin ini akan jadi baju
termahalmu hyun!” ucap Siwon sambil meraba kain tuxedo keren itu.
Namun aku
lebih tertarik untuk membaca suratnya.
Leeteuk
oppa! Semoga kau suka!
Hyo
Kyo ^_^
Hatiku
semakin panas, apa-apan ini Hyo Kyo! Dadaku seolah sesak dan kepalaku mendidih.
Tiba-tiba Wookie dan Mr Lee datang dari arah pintu.
“kalian
ini tega sekali meninggalkan Wookie sendiri!” Mr Lee meninggikan suaranya.
Wookie
hanya terdiam dan menunduk lalu berjalan menuju kamar tanpa sedikitpun berbalik
pada kami. Sepertinya ia menangis.
“kami..kami….!”
Leeteuk gelagapan dan salah tingkah. Pasti dia yang akan kena getahnya, resiko
jadi leader.
“sudahlah,
lain kali kalau kalian berbuat begitu lagi padanya akan kuhukum kalian!” kami
hanya tertunduk mendengar perkataan Mr Lee.
“ah, itu
pasti oleh-oleh dari Hyo Kyo yah? yoeja itu memang memiliki selera yang
tinggi!” ucap Mr Lee lagi.
“kenapa
anda bisa tahu?” Leeteuk menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“ah, tadi
dia pinjam kunci dorm kalian padaku! Katanya mau menyimpan sesuatu, dan juga
tadi dia meminta izin untuk mengajak Wookie jalan-jalan, bukanny hari ini
adalah hari ulang tahun Wookie!” Mr Lee membuat kami melotot.
“ottokke?”
“emm….!
Milik kalian mana?” ucap Mr Lee sambil menatap kami yang tidak memegang
shopping bag. Jujur saja aku tersinggung dengan pertanyaan Mr Lee. Apakah aku
harus bilang kalau Hyo Kyo tidak memberikanku padahal aku namjachingunya. Jujur
aku cemburu sekali pada Leeteuk dan Wookie, mereka beruntung mendapatkan
perhatian Hyo Kyo.
“bukannya
tadi aku melihat banyak sekali bingkisan seperti itu!” Mr Lee duduk dan
mengambil sekaleng minuman dingin yang tadi dibawa Shindong.
“dimana?”
Tanya Enhyuk.
“di
mobinya saat hendak meminjam kunci, kenapa bertanya seperti itu?apa kalian
tidak diberi?” Tanya Mr Lee yang semakin bingung dan kami menggeleng.
“lalu
dimana kau dapatkan bingkisan itu?” Tanya Mr Lee pada Leeteuk.
“ah, aku
dapat di atas tempat tidurku!” Leeteuk menjawab dengan wajah innocence.
“memangnya
di atas tempat tidur kalian tidak ada?” Tanya Mr Lee sambil menatap kami satu
per satu.
“kami
belum ke kam…..jangan-jangan!”
Dalam
hitungan detik kami berlari menuju kamar masing-masing. Saat aku membuka pintu
aku melihat Wookie sedang membolak-balik sebuah kalung, dengan sekali hentakan
ia menyembunyikan kalung itu ketika menyadari kehadiranku.
Di atas
meja disamping computer aku melihat sebuah shopping bag dan aku mendekatinya.
“jangan
sentuh, itu milikku!” ucap Wookie ketus.
“itu
milikmu!” sambil menunjuk sebuah Shopping bag yang berada disamping tempat
tidurku.
Sepertinya
Wookie sangat kesal padaku,
Aku
mengambil shopping bagku dan ketika hendak membukanya seseorang mengetuk pintu.
“Wookie
hyun! Yesung hyun! Kalian ke ruang tamu sekarang, semua member Super Junior
lainnya menuggu kalian. Oh iya jangan lupa bawa shopping bag kalian!”
ucap Kyuhyun sambil berlalu. Aku dan Wookie mengikuti magnae itu dari
belakang.
Diruang
tamu semua member saling membongkar Shopping bag satu sama lain.
“wah,
keren sekali milikku!,” ucap Donghae sambil mencocokkan tuxedonya.
“milikku
juga, Yoeja itu sangat tahu seleraku!” ucap Siwon sambil memperlihatkan
miliknya.
“aku
sangat heran, kenapa ukuran milikku sangat pas?memangnya Hyo Kyo tahu kalau timbanganku
turun 5 kg!” Shindong berkomentar.
“hahaha,
hyun itukan 3 hari yang lalu, kemarin kan beratmu naik 6 kg..!! setidaknya kau
tidak perlu terlalu heran!” ucap si evil magnae.
“warnanya
sama semua, lain kali kalau kita manggung pakai baju ini saja!”
“mana Mr
Lee ?” aku menyapu pandanganku ke setiap sudut ruangan.
“ah,dia
sudah pulang! Oh iya aku ingin melihat milik kalian berdua!” ucap Leeteuk
sambil menatap aku dan Wookie yang masih berdiri.
“ah, ini
milikku!” aku menarik tuxedoku yang masih ada didalam Shopping bag, namun
sebuah kotak kecil jatuh dan berguling-guling hingga kebawa kursi.
“apa itu?”
Leeteuk berusaha menggeser kursi dan setelah itu ia berhasil mendapatkan kotak
keci tadi.
“coba
buka! Aku ingin melihat isinya!” Leeteuk memberikanku kotak itu.
Dengan
hati-hati aku membuka kotak itu dan ternyata didalamnya ada sebuah gantungan Hp
yang lucu.
Aku
mengambil dan membolak-balik gantungan itu,
“lucu
sekali !” ucap Sungmin.
“aku juga
ingin gantungan seperti itu!” Heechul memonyongkan bibirnya.
Oh iya,
kaos kalian tulisannya apa?” ucapku sambil mengalihkan perhatian dan memasukkan
gantungan itu lagi kekotaknya. Takut direbut sama Heechul.
“ah
tulisan di kaosku WE ARE!” ucap Leeteuk.
“kalau aku
..” semua menyebutkan tulisan kaosnya.
“semuanya
coba pakai!”
“sepertinya
ini sebuah pesan, ayo kita urut dari yang paling tua!”usul Siwon berusaha
memecahkan teka-teki.
Setelah
diurutkan kata-kata itu akan membentuk sebuah kalimat.
“we
are a club of stars will keep stand up, shine, sing, smile and laugh for you
forever. we love you from SJ”
“bagaimana
kalau besok kita pakai kaos ini untuk manggung?”Shindong dengan semangat ’45(?)
Semuanya
setuju untuk menggunakan kaos itu untuk manggung besok, sedangkan tuxedonya
akan mereka gunakan saat penghelatan music award satu bulan kemudian.
Jujur, aku
masih merasa kesal pada Wookie, dia hanya diam dari tadi. Entah ia kesal pada
kami atau dia merasa bersalah, aku tidak tahu. Namun aku harus menyelesaikan
masalah ini sekarang.
“Wookie,
aku mau bertanya sesuatu padamu!” ucapku sambil menatap menatap Wookie yang
melipat wajahnya(?).
“Mwo?”
ucap Wookie sambil menatap kosong kedepan.
“tadi kau
dan Hyo Kyo dari mana?” tanyaku pelan.
Semua
member terdiam dan ikut duduk mendengarkan.
“oh, tadi
kami berjalan-jalan sekedar untuk merayakan hari ulang tahunku!” jawab Wookie
masih dengan tatapan kosong.
“tapi
kenapa tadi kalian berpelukan diparkiran?” Donghae lagi-lagi lupa mengerem
mulutnya.
“apa
kalian ada hubungan?” ucap Leeteuk dengan nada mengintrogasi.
“yak! Jadi
gara-gara itu kalian meninggalkanku! Kalian jahat sekali! Kalian pikir aku
teman macam apa yang merebut yoejachingu temanku sendiri! Dia hanya
menganggapku dongsaeng, begitupun aku!” ucap Wookie lalu memonyongkan bibirnya.
“tapi
kenapa hanya kau yang dia temui saat dia baru datang?” Donghae memicingkan
matanya.
“karena…
ini hari ulang tahunku! Apa salahnya ia mengajakku bersenang-senang? Lagipula
dia bukannya tidak mau memberi tahu kalian, hanya saja waktu dia datang dorm
sedang kosong! Dan juga pelukan itu, aku yang memeluknya untuk mengucapkan
terima kasih. Mulai sekarang Hyo Kyo adalah dongsaengku jadi apa
salahnya?”Wookie menjelaskan panjang lebar.
“salahnya…
kami tidak tahu, dan terjadi kesalah pahaman lalu aku…..” ucapan Donghae
terpotong.
“kau
kenapa? Apa kau melakukan sesuatu padanya?” Wookie penasaran.
“aku
mencaci maki Hyo Kyo! Sekarang aku tahu aku salah!” Donghae tertunduk.
“sepertinya
kita harus minta maaf padanya!” Leeteuk memberikan kesimpulan.
“nanti
malam sepulang manggung kita langsung k apartemennya saja! Bagaimana?” usul
Sungmin.
Semua
member setuju dengan usulan Sungmin.
“Mianhe
Wookie-ah, kita semua sudah keterlaluan padamu!!!!” ucapku lalu memeluk
tubuhnya yang kurus. Member lainpun ikut memeluknya hingga ia sesak nafas.
“ne, aku
juga minta maaf pada kalian, seharusnya aku memberikan kalian informasi saat
aku pergi! Tapi ngomong-ngomong tubuhku sakit sekali. Nanti aku akan memeluk
kalian satu per satu, jangan mengeroyokku seperti ini, tidak adil tau..”
Semua
orang tertawa malah semakin mempererat pelukannya.
“sakit… oh
iya aku punya kabar baru!” sontak semua member super junior melepaskan
pelukannya.
“info
apa?”
“sebagai
hadiah ulang tahunku Hyo Kyo memberikanku sebuah lagu, dan aku berfikir akan
menjadikannya lagu soloku. Lagunya singkat namun sangat bagus, judulnya One
Spring Day… kalian pasti suka!” Wookie tersenyum disudut bibirnya.
Lagi-lagi
aku merasa cemburu, namun dengan cepat kutepis pikiran negatifku itu.
“Ayo kita
bersiap untuk acara malam ini!” ucap Leeteuk sambil melihat ke arah jam.
Kamipun
bubar dan masalah sudah selesai ,hatiku sedikit lega. Seharusnya aku memang
mempercayaimu. Sekali lagi kutengok pesan Hyo Kyo yang ia selipkan di Shopping
bagku.
Aku
pulang! Apa kau sudah melupakanku?
Aku
masih berharap kau mengingatku!
Always
love you
Hyo
Kyo ^_^
Setelah
aku bersiap-siap aku berniat memasukkan kaos dan tuxedo pemberian yoejachinguku
ke dalam lemari. Namun saat kubuka shopping bagku, sebuah kotak kecil kembali
mengingatkanku pada orang yang kucintai.
Aku
mengambil gantungan kunci itu dari kotak dan memasangnya di handphoneku.
Sesekali aku mengusap-ngusap gantungan kunci berbentuk not itu seperti sedang
mengusap pipi orang yangmemberikannya padaku. Karena terlalu lama kuusap muncul
sebuah noda hitam di sudut bawah dan aku semakin menggosoknya dengan harapan
noda itu bisa hilang, namun semakin kugosok noda itu semakin banyak. Aku
memeriksa tanganku, namun tidak ada kotoran sama sekali.
Dari mana
datangnya noda itu?? Dengan perasaan sedih aku berhenti menggosoknya. Bingung,
takut nodanya semakin banyak.
***
Setelah
manggung disebuah acara music kami langsung melaju menuju apartement Hyo Kyo
yang sedikit jauh dari dorm kami.
Namun
setelah sampai ternyata tidak ada seorangpun yang membukakan pintu. Member lain
berfikir pasti Hyo Kyo sangat terluka dengan perkataan Donghae makanya dia
tidak membukakan pintu.
“Hyo-ah,
mianhe.. aku menarik kembali kata-kataku! Jongmal mianhe! Buka pintunya, aku
mohon! Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi!” Donghae terlihat merasa
bersalah.
“kalian
sedang apa?” seorang anjumma paruh baya menegur kami.
“kami
ingin bertemu dengan pemilik apartemen ini! Kenapa dia tidak mau keluar?” Tanya
Wookie.
“yak,
apartement itu sudah kosong semenjak sebulan lalu, sampai saat ini tidak ada
yang menempatinya.”
Aku
tertawa mendengar perkataan anjumma tadi, kasihan Donghae sudah melancarkan
babibunya padahal tidak ada orang didalam apartement. Namun tawaku terhenti
ketika menyadari apa yang terjadi.
“jadi hyo
Kyo tinggal dimana?jangan-jangan dia kembali ke LA” Leeteuk tiba-tiba membuatku
merasa terluka. Apa secepat itu dia mengambil keputusan. Malam berlalu, kami
mengelilingi sejumlah bangunan pencakar langit untuk mencari Ho Kyo, namun
semuanya nihil. Aku menelpon Yo Ri, tapi dia juga tidak tahu. Dia juga baru
mendapatkan informasi kepulangan Hyo Kyo dari aku, dia sangat senang dan
berusaha membantuku mencarinya.
“kenapa
kita tidak Tanya pada Mr Lee saja? Pasti dia tahu!” Wookie memberikan usulan.
“kenapa
tidak terpikir olehku?” ucap Shindong yang duduk di bangku belakang.
“kaukan
dari tadi makan terus, kau pasti tidak ada waktu memikirkan hal seperti ini!
Dasar pabo!” Wookie kesal.
Aku
menelpon Mr Lee namun nomornya tidak aktif. Aiiishh… aku khawatir sekali.
“bagaimana
kalau kita jebak Mr Lee seperti Yo Ri?” Enhyuk mulai lagi dengan ide gilanya.
“aku tidak
mau! Aku tidak akan memeluk Mr Lee… ieehhhh ..!!aku ini masih normal” Heechul
mulai membayangkan sama seperti saat ia menjebak Yo Ri diruangan gelap.
“dasar
pabo, kau tidak perlu memeluknya seperti yang kau lakukan pada Yo Ri. Kita
hanya butuh Mr Lee datang ke dorm dan menanyainya saja! Kalau dia tidak mau
memberitahu kita akan..”
“mengikat
tangan dan kakinya lalu memplester mulutnya dan melempar dia dari jendela? Hai
Enhyuk pabo, Mr Lee itu boss kita! Kita sudah menganggapnya sebagai ayah. Dasar
anak durhaka! Sepertinya kau harus ke psikiater” Heechul memotong kalimat
Enhyuk.
“just
kidding again!”ucap Enhyuk sambil memamerkan gusinya(?).
Keesokan
harinya
Author POv
Rapat
internal bulanan akan segera dimulai. Namun , tidak satupun dari member super
junior yang kelihatan batang hidungnya.
Mr Lee
lalu mengambil handphonenya dan menelpon Leeteuk.
“kalian
dimana?kenapa tidak datang rapat? Dalam 15 menit kalian harus…” perkataaan Mr
Lee terpotong.
“Heechul
sakit Mr Lee, kami tidak tega meninggalkannya!” Leeteuk dengan suara pelan.
“Mwo?
Yasudah aku akan melihat keadaannya sekarang, tunggu aku!” Mr Lee lalu bergegas
meninggalkan ruang rapat dengan tergesa-gesa. Ia sangat sayang pada
anak-anaknya dari super junior, ia merasa anak-anak super junior membuatnya
selalu bahagia, ditambah lagi kehadiran keponakannya yang dari dulu hingga
sekarang sangat ia cintai. Rapatnya hari ini diwakilkan oleh sekretarisnya.
““Annyeonghaseyo!,
bagaimana keadaannya?”Tanya Mr Lee yang telah berdiri di bibir pintu.
“masuklah!
Lihat sendiri keadaannya!” Donghae mempersilahkan Mr Lee. Tanpa curiga Mr Lee
langsung menuju kamar Heechul. Namun betapa terkejutnya ia saat melihat semua
member Super Junior sedang berkumpul di ruang utama dan Heechul juga ada
disana.
“Leeteuk bilang kau sakit!” Mr Lee terpaku menatap Heechul.
“Leeteuk bilang kau sakit!” Mr Lee terpaku menatap Heechul.
“Mwo? Hyun
apa kau berkata seperti itu pada Mr Lee?” Heechul memandang ke arah Leeteuk.
“Ne, aku
takut kita dihukum karena tidak datang rapat!”
“kau ini
keterlaluan Leeteuk hyun!” ucap Heechul sambil tersenyum dan lainnya juga
seperti itu.
Tentunya
semua telah direncanakan oleh mereka. Mr Lee dengan lelahnya langsung
merebahkan diri dikursi.
“kalian
ini mau melihatku terkena serangan jantung yah?”Mr Lee masih kesal karena
ulah Leeteuk.
Member
lainnya hanya saling berpandangan dan menatap Mr Lee.
“kalian
begitu rapi, mau kemana?” Mr Lee mengambil minuman kaleng yang ada di atas
meja.
“Mr Lee
karena kau sudah ada disini kami mau bertanya sesuatu!” ucap si Kangin sambil
menggaruk kepalanya.
“kau tahu
dimana Hyo Kyo tinggal?” Yesung yang dari tadi hanya terdiam mulai angkat
bicara.
“yak,
kenapa kau bertanya padaku? Bukankah kau namjachingunya!” Mr Lee memicingkan
matanya.
“ah, dia
pindah dari apartementnya yang lama! Aku belum benar-benar bertemu dengannya!”
ucap Yesung sambil memainkan gantungan Handphonenya. Memang kemarin Yesung
tidak sempat menanyakan tempat tinggal Hyo Kyo Karen pertengkaran hebat.
“dia
melarangku memberi tahu orang lain!” jujur Mr Lee. Mr Lee takut penggemar Hyo
Kyo ada yang tahu dan akan menghalangi kelancaran persiapan konser.
“kami
mohon Mr Lee!” pinta Yesung dengan wajah memelas namun Mr Lee menggeleng.
“baiklah,
hari ini kita tidak usah manggung! Hari ini kita focus mencari tempat tingga
hyo Kyo!” ucap Leeteuk sambil menepuk tangannya.
“kalian
ini bagaimana sih! Kalian kan sudah tanda tangan kontrak!” Mr Lee geram.
“ayo kita
pergi!”ucap Kyuhyun sambil mengambil kunci mobil yang ada di atas meja dan
semua member super junior mengikutinya menuju pintu tanpa menghiraukan Mr Lee.
“baiklah!aku
akan beri tahu, tapi kalian tidak usah pakai mobil.” Akhirnya Mr Lee menyerah
juga, agak sedikit tidak tega melihat anak-anaknya pergi begitu saja.
Sebelum
berbalik memandang Mr Lee para member Super Junior tersenyum dengan rasa menang
karena Mr Lee mau saja dibohongi. Padahal tidak mungkinlah mereka mau
membatalkan kontrak. Hanya dengan satu kali geretak sambel Mr Lee langsung
menyerah. Mr Lee cari aman dan tidak mau mengambil resiko. Dia tidak ingin ada
konflik yang timbul menjelang konser Hyo Kyo.
“kenapa
kami tidak boleh naik mobil? Apa kau mau menghukum kami?”
“anie!
Kalian hanya butuh jalan kaki kesana!”
“MWO?
Bagaimana kalau ada ELF yang mengenali kami dijalan?” Enhyuk berkomentar.
“tidak
mungkin!” semua mata saling berpandangan mendengar ucapan Mr Lee.
“dia ada
di gedung sebelah! Tepatnya di gedung B lantai 17, setelah dari sana kalian
harus cepat menuju tempat manggung! Sampaikan salamku padanya!” Mr Lee berlalu
melewati Member suju yang terpaku depan pintu.
“hah,
digedung sebelah? Kita hampir mengelilingi semua apartemen tadi malam dan
ternyata dia ada digedung sebelah! Pabo sekali kita! Kenapa tidak terpikirkan
olehku!” Wookie berkomentar.
“karena
kau sibuk memarahiku!” timpal Shindong dan Wookie hanya nyengir(?).
“ayo kita
kesana!” ucap Sungmin dengan semangat.
===============================================
Akhirnya
mereka sampai didepan pintu apartement Hyo Kyo.
Yesung
memencet bel.
Terlihat
seorang di layar tv pengaman, ia hanya melihat keluar lalu membukakan pintu.
“mian, apa
benar ini apartement Hyo Kyo?” Tanya Yesung pada yoeja yang membuka pintu
dan yoeja itu tak lain adalah Sung Hae.
“ne,
nuguseyo?”Tanya Sung Hae bingung, sepertinya tidak ada yang tahu kalau Hyo Kyo
pindah kesini.
“ah, kami
temannya, aku Yesung dan ini….” Perkenalan Yesung terpotong.
“ah,
Yesung namjachingu Hyo Kyo?” Tanya Sung Hae lagi.
“Ne,”
“setidaknya
yoeja ini ramah.” Batin Heechul.
“aku Sung
Hae! Senang berkenalan dengan anda!” ucap Sung Hae lalu membungkukkan tubuhnya
begitupun Yesung.
Memori
Yesung dan member Super Junior lainnya terputar seperti pita film, dan mereka
ingat.
“ah, kau
teman sekamar Hyo Kyo di Amerika yah?” Tanya Heechul.
“ne.. ah,
silahkan masuk!” ucap Sung Hae dan merekapun masuk dengan malu-malu.
Apartement
Hyo Kyo sangat luas dan rapi, dekorasi horden dan penataan barang-barangnya
sangat sederhana namun terkesan elegan.
“oh,
langsung saja kekamarnya! Sepertinya dia masih tidur! Kamarnya disana!” ucap
Sung Hae sambil menunjukkan sebuah pintu disudut ruangan.
“tapi…”
Yesung merasa segan untuk langsung masuk ke kamar seorang yoeja, bagaimana
kalau Hyo Kyo masih marah? Bisa-bisa karena tidak sopan dia akan tambah marah.
“tidak
apa-apa, ketuk saja pintunya.” Ucap Sung Hae dan berlalu menuju dapur untuk
mengambil air minum, tenggorokannya terasa sangat kering.
“ayo ketuk
Hyun!” ucap si evil magnae ketika mereka sudah ada di depan pintu kamar Hyo
Kyo.
“aku
takut, nanti dia marah karena kita tidak sopan!” Yesung menggaruk-garuk
kepalanya yng tidak gatal.
“Hyo Kyo
belum membuka pintunya?” ucap Sung Hae saat kembali dapur dengan segelas air di
gelasnya.
Member
super junior menggeleng, padahal mereka sama sekali belum mengetuk pintu.
“anak
itu!” Sung Hae mengetuk pintunya namun tidak ada jawaban, iapun langsung
membuka pintunya yang tidak terkunci.
“Hyo Kyo!”
ternyata kamarnya kosong.
Pasti dia
ketiduran di secret roomnya!” batin Sung Hae.
Sung Hae
lalu menyusuri kamar Hyo Kyo dengan meraba dindingnya mencari tombol untuk
membuka kamar rahasia Hyo Kyo dan ia menemukannya di sudut dinding. Yesung dan
teman-temannya hanya memandang bingung. Namun sayangnya pintu rahasia itu di
protect dengan password. Beberapa kali Sung Hae memasukkan beberapa kata yang
sering dikatakan Hyo Kyo namun ditolak dan pintu tidak mau terbuka. Lalu ia
teringat kata Hyo Kyo kemarin. “jangan panggil aku ratu setan!” kalimat yang
terngiang-ngiang ditelinga Sung Hae. Dengan sigap ia memasukkan kata sandi itu
dan password diterima, pintupun terbuka. Suara music yang keras langsung
terdengar sampai keluar. Seperti didalam ruangan itu adalah club malam.
Yesung dan yang lain hanya melongo memperhatikan Sung Hae.
“ itu dia!
Ayo masuk!” ajak Sung Hae diapun masuk dan member super junior mengekor
dibelakangnya. Suara musik semakin kencang.
Saat
member super junior masuk kedalam ruangan itu mereka begitu terkejut.
Suasananya sangat berbeda, ruang rahasia ini sama luasnya dengan ruang tamu.
Dindingnya berwarna abu-abu tua dengan beberapa gambar bunga musim semi
berwarna merah. Disudut ruangan ada sebuah piano klasik yang sangat menarik dan
mengkilap. Sebuah tv layar sentuh 85 inchi tergantung disisi atas dinding
dengan dua speaker besar yang masih berbunyi hingga membuat detak jantung ikut
berdetak seirama dengan music. Beberapa foto besar terpajang dengan beberapa
model yang luar biasa menakjubkan. Wajah Hyo Kyo terpampang disana dengan
model pemotretan menyamping. Sungguh luar biasa yoeja itu. Member super junior
duduk di sebuah satu set sofa di sudut ruangan.
Disebelah
utara ruangan ini ada sebuah tempat tidur yang sedikit menempel pada jendela.
Disana seorang yoeja sedang terlelap dengan wajah cantiknya.
“…” suara
Wookie tidak terdengar oleh yesung yang asyik memandangi wajah Hyo Kyo.
Yesung POv
Aku
melihat yoeja yang sangat kucintai terlelap disebuah kasur dengan seprai
berwarna kelabu. Sepertinya ia sangat lelah, tapi bagaimana ia bisa tidur
dengan music yang hampir merobohkan bangunan ini. Dengan suara MP3 saja aku
merasa tidurku tergangu, namun kenapa yoeja itu bisa tidur dengan nyenyak
seolah musik yang menggelegar ini hanya sayup-sayup angin yang berlalu. Anehnya
lagi tak ada satupun boneka disini, yang ada hanyalah foto abstrak dengan
beberapa foto pertunjukan konser dan disana aku bisa melihat Hyo Kyo di
atas sebuah panggung megah dengan senyum mengembang.
Suasana
tiba-tiba hening ketika Sung Hae mematikan musik itu hanya sekali sentuhan pada
layar monitor besar, sepertinya pasti sangat mengasyikkan bisa menonton film
disini. Semuanya rapi, tidak ada barang yang berantakan.
Sung Hae
mengambil sebuah remote dan mengacuhkannya pada jendela. Dengan sekali pencetan
tombol jendelapun terbuka. Cahaya yang masuk langsung mengenai wajah Hyo Kyo
yang sedang tidur, entah ini hanya perasaanku atau memang begitu aku melihat
pantulan kecantikan luar biasa dari wajah Hyo kyo yang terkena cahaya.
“unnie,
apa itu kau? Aku sangat lelah tutup lagi jendelanya! Tapi bagaimana kau bisa
masuk kesini? Aku sudah merubah passwordnya!” ucap Hyo Kyo tanpa membuka
matanya.
“bangunlah
ratu setan! Ini sudah pagi!” ucap Sung Hae lalu duduk dikursi.
“jam
berapa ini?” gumam Hyo Kyo.
“ini sudah
jam 08.00 pagi!” ucap Sung Hae sambil menengok ke jam dinding.
“unnie,
tolong pindahkan Mochi, aku tidak bisa bernafas! Lagipula aku baru tidur
3 jam unnie, aku lelah setelah latihan tadi!” Ucap Hyo Kyo sambil menunjuk
lehernya namun masih dengan mata yang tertutup.
Seketika
Sung Hae mengangkat seekor kucing yang tidur dileher Hyo Kyo dengan berlahan.
Aku tidak menyangka itu kucing, kelihatannya tadi Hyo Kyo hanya menggunakan
syal bulu berwarna putih , ternyata syal itu seekor kucing. Setelah diturunkan
kucing itu kembali tidur di leher Hyo Kyo.
“Mochi,
kalau kau masih suka tidur dileherku aku tidak akan mau tidur denganmu lagi!”
teriak Hyo Kyo sambil mendorong kucing itu dari lehernya.
“ayo bagun
Hyo Kyo! Ada temanmu yang mencari!” ucap Sung Hae sambil menarik selimut yang
menutupi tubuh Hyo Kyo.
“tidak
mungkin! Tidak ada yang tahu aku tinggal disini kecuali Mr Lee, lagipula
kalaupun ada bilang saja padanya kalau aku sedang istirahat dan nanti akan
kutelpon. Dia pasti mengerti.” Hyo Kyo kembali menarik selimutnya.
“tapi kau
terlambat! Mereka sudah ada disini!” ucap Sung Hae dan Hyo Kyo langsung
terbangun dengan sekali hentakan. Dengan mata membulat ia menatap kami satu per
satu.
“kalian
kenapa ada disini?” ia menarik selimutnya, mungkin merasa malu karena
pakaiannya sedikit terbuka dan kamipun saling menatap, kami lupa tujuan kami.
“aku yang
menyuruh mereka masuk! Siapa suruh kau tidak bangun pagi! Kau ini yoeja!”
“kenapa
kau berani memasukkan 13 laki-laki dalam kamarku? Memangnya kau kenal mereka?”
Tanya Hyo Kyo dengan wajah bingung.
Hukum karma pasti berlaku untuk setiap perbuatan yang kita lakukan, jadi tidak perlu mengumbar-umbar kebaikan hanya untuk mendapatkan perhatian. Jalani apa adanya karena Tuhanlah yang akan membalasnya dengan cara yang lebih baik...
Hukum karma pasti berlaku untuk setiap perbuatan yang kita lakukan, jadi tidak perlu mengumbar-umbar kebaikan hanya untuk mendapatkan perhatian. Jalani apa adanya karena Tuhanlah yang akan membalasnya dengan cara yang lebih baik...
Bisa
ngebayangin gk sieh kalau para reader tidur terus tau-tau pas bangun member SJ
udah berbaris dihadapan kalian dengan senyum mengembang....
Kalau author sieh pasti biasa aja..(*Plakkk... bohong banget sieh....)
To Be Continue...
Kalau author sieh pasti biasa aja..(*Plakkk... bohong banget sieh....)
To Be Continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar